MEDAN. Tak dipungkiri jika operator seluler kian gencar berbisnis data. Potensi pertumbuhan yang masih besar yang menjadi katalisnya. Namun operator seluler sadar upaya menggenjot pelanggan data tak mudah. Bahkan upaya untuk memenangkan pasar di setiap daerah bisa jadi berbeda. Demikian yang dialami PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Perusahaan pelat merah itu rupanya mengaku lebih susah memikat pelanggan seluler di Sumatera untuk berlangganan data atau memanfaatkan telepon pintar (smartphone). Sebagai informasi, Telkomsel mengategorikan Sumatra sebagai Area 1. Nah, tingkat penetrasi pemakai smartphone di Area 1 itu baru 23% dari total pelanggan Telkomsel di area itu yang sebanyak 40 juta pelanggan.
Bandingkan dengan tiga kategori area lain. Area 2 yang meliputi Jabodetabek dan Jawa Barat memiliki penetrasi smartphone terbesar yakni 50%. Lantas, penetrasi smartphone di Area 3 yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah 40%. Terakhir, penetrasi smartphone di Area 4 yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua sebesar 26%-27%. Vice President and Broadband Marketing PT Telekomunikasi Seluler Ririn Widaryani menduga penetrasi smartphone di Sumatera kecil karena berkaitan dengan karakter masyarakat. "Mereka jadinya susah move on saat ada data," ujar Ririn, Sabtu (11/4). Salah satu karakter masyarakat di Sumatra adalah gemar bercerita. Dus, masyarakat di daerah tersebut lebih gemar ngobrol via telepon ketimbang memanfaatkan lini obrolan alias chatting line.