KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) resmi melantik presiden dan wakil presiden yang ke-46 yaitu Joe Biden dan Kamala Harris pada 20 Januari 2021. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai pelantikan tersebut akan membawa angin segar bagi perekonomian global karena kebijakannya dinilai akan lebih kondusif. "Dampaknya terhadap perekonomian Indonesia tentu sangat besar karena Amerika menjadi salah satu negara mitra strategis Indonesia di bidang perdagangan. Di masa resesi ini, ekspor Indonesia ke AS periode Januari-September 2020 mencapai US$ 13,51 miliar atau 12,14% dari total ekspor dengan berbagai komoditas andalan seperti minyak kelapa sawit, hasil tekstil, hasil laut, kopi, hingga alas kaki," kata Sarman dalam siaran pers, pada Rabu (20/1). Peluang ekspor ini diharapkan semakin meningkat dengan jenis komoditi yang lebih luas, sehingga memiliki daya saing yang kuat terhadap komoditi dari negara lain. Sarman menambahkan, yang menarik adalah selama musim kampanye, Joe Biden kerap menyampaikan program pengurangan penggunaan energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan atau ramah lingkungan.
Pelantikan Joe Biden diharapkan jadi momentum percepatan pengembangan EBT Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) resmi melantik presiden dan wakil presiden yang ke-46 yaitu Joe Biden dan Kamala Harris pada 20 Januari 2021. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai pelantikan tersebut akan membawa angin segar bagi perekonomian global karena kebijakannya dinilai akan lebih kondusif. "Dampaknya terhadap perekonomian Indonesia tentu sangat besar karena Amerika menjadi salah satu negara mitra strategis Indonesia di bidang perdagangan. Di masa resesi ini, ekspor Indonesia ke AS periode Januari-September 2020 mencapai US$ 13,51 miliar atau 12,14% dari total ekspor dengan berbagai komoditas andalan seperti minyak kelapa sawit, hasil tekstil, hasil laut, kopi, hingga alas kaki," kata Sarman dalam siaran pers, pada Rabu (20/1). Peluang ekspor ini diharapkan semakin meningkat dengan jenis komoditi yang lebih luas, sehingga memiliki daya saing yang kuat terhadap komoditi dari negara lain. Sarman menambahkan, yang menarik adalah selama musim kampanye, Joe Biden kerap menyampaikan program pengurangan penggunaan energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan atau ramah lingkungan.