JAKARTA. Jumlah perusahaan pembiayaan yang bergabung dan menggunakan Sistem Informasi Debitur (SID) bakal bertambah. Tahun ini, Bank Indonesia (BI) akan membedakan laporan data debitur ritel dan korporasi multifinace. Kelak, pelaporan data nasabah ritel multifinace ke SID akan lebih sederhana. Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto bilang, saat ini, sudah ada 10 multifinance yang bergabung ke SID. Mereka itu antara lain GE Finance, Buana Finance, dan Sarana Multigriya Finance (SMF). "Menyusul, ada dua lainnya yang siap mengikuti SID," ujar Joni. Sekretaris Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Dennis Firmansyah berharap, pembedaan pelaporan ini bisa mendongkrak jumlah multifinance yang akan bergabung ke SID.
Pelaporan Data Multifinace Lebih Sederhana
JAKARTA. Jumlah perusahaan pembiayaan yang bergabung dan menggunakan Sistem Informasi Debitur (SID) bakal bertambah. Tahun ini, Bank Indonesia (BI) akan membedakan laporan data debitur ritel dan korporasi multifinace. Kelak, pelaporan data nasabah ritel multifinace ke SID akan lebih sederhana. Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto bilang, saat ini, sudah ada 10 multifinance yang bergabung ke SID. Mereka itu antara lain GE Finance, Buana Finance, dan Sarana Multigriya Finance (SMF). "Menyusul, ada dua lainnya yang siap mengikuti SID," ujar Joni. Sekretaris Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Dennis Firmansyah berharap, pembedaan pelaporan ini bisa mendongkrak jumlah multifinance yang akan bergabung ke SID.