JAKARTA. Niat pemerintah menggenjot ekspor Indonesia lewat penerapan sistem cost, insurance and freight (CIF) Agustus 2013 nanti mendapat respon positif dari pengusaha pelayaranan nasional. Kebijakan ini lebih menguntungkan ketimbang memakai sistem free on board (FOB). Catatan saja, dengan sistem CIF, yang sudah memasukkan nilai jasa kapal kargo dan asuransi, penggunaan kapal kargo dan asuransi harus berasal dari perusahaan lokal. Beda dengan sistem FOB, yang belum memasukkan nilai jasa kapal kargo dan asuransi lantaran menjadi urusan kapal kargo dan asuransi asing. Menurut Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk, Bani Mulia, dengan kebijakan CIF, roda kendali kini berada di eksportir lokal. "Para eksportir jadi bebas menentukan harga serta bebas memilih kapal dalam negeri," katanya kepada KONTAN kemarin.
Pelayaran nasional sambut baik CIF
JAKARTA. Niat pemerintah menggenjot ekspor Indonesia lewat penerapan sistem cost, insurance and freight (CIF) Agustus 2013 nanti mendapat respon positif dari pengusaha pelayaranan nasional. Kebijakan ini lebih menguntungkan ketimbang memakai sistem free on board (FOB). Catatan saja, dengan sistem CIF, yang sudah memasukkan nilai jasa kapal kargo dan asuransi, penggunaan kapal kargo dan asuransi harus berasal dari perusahaan lokal. Beda dengan sistem FOB, yang belum memasukkan nilai jasa kapal kargo dan asuransi lantaran menjadi urusan kapal kargo dan asuransi asing. Menurut Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk, Bani Mulia, dengan kebijakan CIF, roda kendali kini berada di eksportir lokal. "Para eksportir jadi bebas menentukan harga serta bebas memilih kapal dalam negeri," katanya kepada KONTAN kemarin.