KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk masih optimistis bisa mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 24% pada tahun ini. Salah satu sokongannya adalah adanya penyewaan tongkang untuk keperluan batubara. Direktur Utama NELY Tjahya Tjugiarto mengatakan permintaan sewa tongkang saat ini naik dari perusahaan batubara. Padahal NELY sebenarnya tidak menyewakan tongkang untuk pengangkutan batubara. “Tapi karena industri tongkang full capacity, permintaan di luar batubara naik,” katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (14/11). Adapun NELY lebih banyak menyewakan tongkangnya untuk pengangkutan kayu. Saat ini, 15 kapal tongkang NELY dalam keadaan beroperasi. Sekedar tahu, sampai kuartal III 2018 NELY telah mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 26,3% menjadi Rp 162,26 miliar. Kendati pendapatan tumbuh 26,3%, beban pokok pendapatan tidak mengalami tambahan yang tinggi yakni hanya 12,54% menjadi Rp 105,5 miliar. Adapun pencapaian itu memberikan pengaruh positif bagi laba perusahaan. Tercatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 200% dari Rp 12,52 miliar di kuartal III-2017 menjadi Rp 38,11 di kuartal III-2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) masih yakin tumbuh 24% tahun ini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk masih optimistis bisa mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 24% pada tahun ini. Salah satu sokongannya adalah adanya penyewaan tongkang untuk keperluan batubara. Direktur Utama NELY Tjahya Tjugiarto mengatakan permintaan sewa tongkang saat ini naik dari perusahaan batubara. Padahal NELY sebenarnya tidak menyewakan tongkang untuk pengangkutan batubara. “Tapi karena industri tongkang full capacity, permintaan di luar batubara naik,” katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (14/11). Adapun NELY lebih banyak menyewakan tongkangnya untuk pengangkutan kayu. Saat ini, 15 kapal tongkang NELY dalam keadaan beroperasi. Sekedar tahu, sampai kuartal III 2018 NELY telah mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 26,3% menjadi Rp 162,26 miliar. Kendati pendapatan tumbuh 26,3%, beban pokok pendapatan tidak mengalami tambahan yang tinggi yakni hanya 12,54% menjadi Rp 105,5 miliar. Adapun pencapaian itu memberikan pengaruh positif bagi laba perusahaan. Tercatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 200% dari Rp 12,52 miliar di kuartal III-2017 menjadi Rp 38,11 di kuartal III-2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
