JAKARTA. Selain bakal menambah penerbitan surat berharga negara (SBN), pemerintah juga bakal menambah pinjaman dari lembaga pembiayaan multilateral. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menambal perkiraan pelebaran defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, pihaknya mengusulkan adanya tambahan pos anggaran pinjaman luar negeri hingga US$ 1 miliar dari yang telah dipatok sebelumnya dalam APBN. "Di luar yang sudah direncanakan APBN (tambahannya) US$ 1 miliar. Sekarang kami sedang cari," kata Scenaider saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (21/6).
Pelebaran defisit ditambal pinjaman US$ 1 miliar
JAKARTA. Selain bakal menambah penerbitan surat berharga negara (SBN), pemerintah juga bakal menambah pinjaman dari lembaga pembiayaan multilateral. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menambal perkiraan pelebaran defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, pihaknya mengusulkan adanya tambahan pos anggaran pinjaman luar negeri hingga US$ 1 miliar dari yang telah dipatok sebelumnya dalam APBN. "Di luar yang sudah direncanakan APBN (tambahannya) US$ 1 miliar. Sekarang kami sedang cari," kata Scenaider saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (21/6).