KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indonesian Tobacco Tbk kuartal I 2020 masih mengepul di tengah tantangan pandemi virus korona. Jika perusahaan lain banyak mengeluhkan lesunya daya beli, mereka justru menikmati peluang dari situasi tersebut. Sepanjang Januari-Maret 2020, penjualan Indonesian Tobacco naik 17,49% year on year (yoy) menjadi Rp 44,92 miliar. Perusahaan itu untung Rp 1,79 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan berkode saham ITIC di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mesti menanggung rugi tahun berjalan sebesar Rp 1,26 miliar. Pasar dalam negeri menopang penjualan Indonesian Tobacco hingga sebesar Rp 45,28 miliar sebelum dikurangi retur dan diskon. Sisanya adalah penjualan ekspor senilai Rp 338,91 juta.
Pelemahan daya beli untungkan ITIC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indonesian Tobacco Tbk kuartal I 2020 masih mengepul di tengah tantangan pandemi virus korona. Jika perusahaan lain banyak mengeluhkan lesunya daya beli, mereka justru menikmati peluang dari situasi tersebut. Sepanjang Januari-Maret 2020, penjualan Indonesian Tobacco naik 17,49% year on year (yoy) menjadi Rp 44,92 miliar. Perusahaan itu untung Rp 1,79 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan berkode saham ITIC di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mesti menanggung rugi tahun berjalan sebesar Rp 1,26 miliar. Pasar dalam negeri menopang penjualan Indonesian Tobacco hingga sebesar Rp 45,28 miliar sebelum dikurangi retur dan diskon. Sisanya adalah penjualan ekspor senilai Rp 338,91 juta.