KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diproyeksikan melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (16/2). Sentimen global yang menekan kinerja dolar Amerika Serikat (AS), serta data ekonomi dalam negeri yang positif akan jadi bahan bakar penguatan rupiah besok. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, saat ini dolar AS sedang berada dalam tekanan. Penyebabnya adalah optimisme investor global terhadap program vaksinasi yang akan mendorong pemulihan ekonomi global. Serta prospek paket stimulus yang berpotensi mendukung proses pemulihan ekonomi AS. “Di tengah optimisme pemulihan ekonomi global, harga komoditas global pun cenderung menguat beberapa hari terakhir dan berpotensi masih berlanjut. Kenaikan harga komoditas tersebut akan mendukung penguatan sebagian mata uang Asia termasuk rupiah,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (15/2).
Pelemahan dolar AS dan data domestik akan menyokong rupiah pada Selasa (16/2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diproyeksikan melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (16/2). Sentimen global yang menekan kinerja dolar Amerika Serikat (AS), serta data ekonomi dalam negeri yang positif akan jadi bahan bakar penguatan rupiah besok. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, saat ini dolar AS sedang berada dalam tekanan. Penyebabnya adalah optimisme investor global terhadap program vaksinasi yang akan mendorong pemulihan ekonomi global. Serta prospek paket stimulus yang berpotensi mendukung proses pemulihan ekonomi AS. “Di tengah optimisme pemulihan ekonomi global, harga komoditas global pun cenderung menguat beberapa hari terakhir dan berpotensi masih berlanjut. Kenaikan harga komoditas tersebut akan mendukung penguatan sebagian mata uang Asia termasuk rupiah,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (15/2).