KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan GBP/USD mampu mendaki lebih tinggi menuju ke level tertinggi beberapa jam terakhir sebelum perdagangan ditutup. Sebelumnya pasangan ini sempat mengalami penurunan dari level harga 1,3100 yang merupakan puncak paling tinggi yang dicapai sekitar dua pekan terakhir. Berdasarkan data
Bloomberg pada penutupan perdagangan pekan ini, Sabtu (4/5) pasangan mata uang GBP/USD terpantau menguat 1,08% di level 1,3173. Sentimen datang dari kabar mengenai Brexit bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May telah menargetkan pembicaraan dengan beberapa partai yang dijadwalkan akan selesai pada pertengahan pekan depan nanti.
Kemajuan tersebut merupakan solusi, sebab pekan lalu May dalam menangani rencana brexit dituding sebagai penyebab utama kekalahan partai Konservatif dan kekecewaan konstituen partai Labour. Sehubungan dengan ketidakpuasan itu, kekalahan dalam pemilu lokal bisa memperkuat desakan bagi May agar ia mengundurkan diri, sekaligus meningkatkan kompleksitas negosiasi Brexit. Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti menilai kondisi perdagangan dollar Amerika Serikat (AS) yang sepi minat beli membuat poundsterling mengambil alih dominasi pasangan GBP/USD. Katanya, pasangan ini mampu bergerak sangat positif dengan memanfaatkan pelemahan dollar AS dan mencapai level tertinggi yang diraih dalam waktu lima sesi perdagangan berurutan sejak hari Kamis (2/5). Pelemahan dollar AS terjadi karena the greenback telah gagal memanfaatkan komentar optimis Gubernur The Fed, Jarome Powel mengenai kondisi perekonomian AS. “Bahkan pada momen tersebut juga telah mengantar pasangan GBP/USD melonjak lebih tinggi karena salah satu komentar dovish The Fed,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Minggu (5/5). Selain itu, dollar AS malah merosot setelah data Non Farm Payroll (NFP) AS dilaporkan naik. Sakti menilai, hal itu disebabkan oleh fokus para investor yang lebih memperhatikan pertumbuhan upah. Sehingga, melonjaknya NFP dan menyusutnya pengangguran, tidak mampu meredakan kekhawatiran atas stagnannya pertumbuhan gaji. Hal ini memberikan sentimen positif bagi poundsterling untuk bisa terus menguat.
Sakti mengamati secara teknikal grafik daily di mana indikator
moving average exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada vortex indicator (VI) dengan kondisi
blue over red yang mengecil di mana arah kurs berpotensi lanjutkan gain terbatas. Selanjutnya pada indikator true strength indicator (TSI) berada di area negatif 5 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk turun. “Secara umum GBP/USD masih berpotnsi untuk lanjutkan gain harian pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti. Adapun sakti masih merekomendasikan
buy pasangan mata uang GBP/USD selama harga di atas level 1,3190 dengan level
support antara 1,3043, 1,2919, dan 1,2729. Sementara level
resistance antara 1,3233, 1,3299, dan 1,3489. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto