Pelemahan Ekonomi China Bisa Berpengaruh pada Perdagangan Maupun Investasi RI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi China ternyata masih melemah pasca dibukanya kembali aktivitas ekonomi. Berbagai Lembaga internasional bahkan memperkirakan ekonomi China akan tumbuh dalam rentang 5,2% sampai 5,6% di 2023, dan pada 2024 makin melemah di kisaran 4,5% sampai 4,9%.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan, memperhatikan realisasi pertumbuhan ekonomi China pada kuartal 1 2023  yang hanya mencapai 4,55%, serta proyeksi Lembaga internasional, pelemahan ekonomi China memang akan memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia.

“Dampak tersebut bisa terjadi baik dari sisi perdagangan maupun investasi ke Indonesia,” tutur Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (23/6).


Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China Bisa Membawa Bencana Ke Indonesia, Ini Penyebabnya

Dia khawatir, dengan melemahnya realisasi pertumbuhan ekonomi China permintaan barang ekspor dari Indonesia ke China akan melemah. Sementara itu dari sisi investasi, diperkirakan cenderung lebih aman karena penanaman modal yang sifatnya lebih komitmen jangka menengah panjang.

Oleh karena, Ferrny menyampaikan bahwa pemerintah membutuhkan strategi yang lebih berorientasi mendorong ekonomi domestik. memperkuat konsumsi masyarakat, serta menarik investasi.

Upaya menjaga daya beli masyarakat akan dilakukan dengan memastikan kestabilan harga serta meningkatkan ketepatan sasaran bantuan sosial. Sementara dari sisi investasi, reformasi struktural akan terus berlanjut untuk meningkatkan kepastian berusaha dan iklim usaha yang sehat.

“Ekspor pun akan tetap dijaga pertumbuhannya di antaranya melalui upaya mendiversifikasi tidak hanya negara tujuan ekspor  tapi juga komoditas unggulan yang bernilai tambah tinggi,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .