KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung dan kedelai di pasar dunia yang tertekan membuat emiten peternakan mengalap berkah. Sebab hal itu membuat harga bahan baku untuk pakan ternak jadi semakin murah berkat penurunan harga ini. Produksi jagung di Indiana, Amerika Serikat (AS) di tahun ini diprediksi akan terus meningkat, membuat harga komoditas pertanian ini terus tertekan. Hal yang sama juga terjadi pada kedelai lantaran stok kedelai dari AS dan Argentina masih tinggi di tahun ini. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) jelas merasakan keuntungan dari penurunan harga komoditas ini. "Ketiganya memiliki kontribusi pendapatan yang cukup besar dari bisnis pakan ternak sehingga pelemahan harga jagung dan komoditas ini bisa menguntungkan ketiga emiten tersebut," kata Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).
Pelemahan harga jagung dan kedelai jadi katalis positif saham emiten peternakan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung dan kedelai di pasar dunia yang tertekan membuat emiten peternakan mengalap berkah. Sebab hal itu membuat harga bahan baku untuk pakan ternak jadi semakin murah berkat penurunan harga ini. Produksi jagung di Indiana, Amerika Serikat (AS) di tahun ini diprediksi akan terus meningkat, membuat harga komoditas pertanian ini terus tertekan. Hal yang sama juga terjadi pada kedelai lantaran stok kedelai dari AS dan Argentina masih tinggi di tahun ini. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) jelas merasakan keuntungan dari penurunan harga komoditas ini. "Ketiganya memiliki kontribusi pendapatan yang cukup besar dari bisnis pakan ternak sehingga pelemahan harga jagung dan komoditas ini bisa menguntungkan ketiga emiten tersebut," kata Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).