Pelemahan industri hilir petrokimia akan pengaruhi bisnis Chandra Asri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naiknya harga minyak dan pelemahan kurs rupiah, menyebabkan industri petrokimia harus siap siaga mengantisipasi kondisi seperti ini. Tak terkecuali PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang merupakan salah satu produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

Kenaikan harga minyak misalnya, menurut Vice President Corporate Relation PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suhat Miyarso mengatakan hal tersebut krusial bagi perusahaan. "Awal tahun memang terasa naik tinggi, namun saat ini saya rasa sudah mulai stabil dibawah US$ 80 per barrel," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Sebagai industri petrokimia hulu, perseroan masih dapat memperoleh margin yang baik ditengah kenaikan harga minyak tersebut. Sedangkan soal kenaikan dollar AS, Suhat mengatakan TPIA tidak mengalami dampak langsung. "Namun akan kena dampak kalau industri hilirnya terpukul," sebut Suhat. 


Jika harga bahan baku semakin mahal, bukan tidak mungkin industri hilir mengurangi kapasitas produksinya. Hal inilah yang menurut Suhat, dapat mempengaruhi permintaan akan produk Chandra Asri.

Soal bisnis tahun ini, menurut Suhat, TPIA optimis revenue bisa naik lebih tinggi dibandingkan tahun yang lalu. Meski demikian enggan merincikan besaran targetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .