KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten harus menanggung rugi kurs pada kuartal pertama tahun ini. Salah satunya PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mengalami kerugian neto nilai tukar dalam mata uang asing sebesar Rp 557,75 miliar atau meningkat sekitar empat kali lipat dari rugi nilai tukar di periode sama tahun lalu sebesar Rp 107,77 miliar. Selanjutnya ada emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang mencatat kenaikan rugi selisih kurs sebesar 172,34% (yoy) menjadi US$ 63,21 juta di kuartal 1 2020. Hal ini menjadi salah satu pemicu menyusutnya laba bersih sebesar 26,62% menjadi US$ 47,77 juta pada kuartal pertama 2020. Baca Juga: Kinerja merosot, United Tractors (UNTR) berharap kurs rupiah bisa kembali stabil
Pelemahan kurs memangkas laba emiten, ini di antaranya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten harus menanggung rugi kurs pada kuartal pertama tahun ini. Salah satunya PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mengalami kerugian neto nilai tukar dalam mata uang asing sebesar Rp 557,75 miliar atau meningkat sekitar empat kali lipat dari rugi nilai tukar di periode sama tahun lalu sebesar Rp 107,77 miliar. Selanjutnya ada emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang mencatat kenaikan rugi selisih kurs sebesar 172,34% (yoy) menjadi US$ 63,21 juta di kuartal 1 2020. Hal ini menjadi salah satu pemicu menyusutnya laba bersih sebesar 26,62% menjadi US$ 47,77 juta pada kuartal pertama 2020. Baca Juga: Kinerja merosot, United Tractors (UNTR) berharap kurs rupiah bisa kembali stabil