KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal resesi yang baru dilontarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih akan menggerus pergerakan rupiah besok. Ditambah lagi, belum ada sentimen kuat lain yang bisa menahan pelemahan mata uang garuda pada perdagangan Rabu (23/9). Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/9) kurs rupiah spot tercatat melemah sebanyak 0,58% ke Rp 14.785 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,4% ke level Rp 14.782 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.723 per dolar AS. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pelemahan rupiah pada perdagangan besok (23/9) bakal didominasi sentimen domestik. "Pelemahan rupiah karena respons pasar atas proyeksi Menkeu, bahwa ekonomi Tanah Air dipastikan resesi tahun ini," jelas Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9).
Pelemahan rupiah akan berlanjut setelah adanya sinyal resesi dari Menkeu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal resesi yang baru dilontarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih akan menggerus pergerakan rupiah besok. Ditambah lagi, belum ada sentimen kuat lain yang bisa menahan pelemahan mata uang garuda pada perdagangan Rabu (23/9). Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/9) kurs rupiah spot tercatat melemah sebanyak 0,58% ke Rp 14.785 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,4% ke level Rp 14.782 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.723 per dolar AS. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pelemahan rupiah pada perdagangan besok (23/9) bakal didominasi sentimen domestik. "Pelemahan rupiah karena respons pasar atas proyeksi Menkeu, bahwa ekonomi Tanah Air dipastikan resesi tahun ini," jelas Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9).