Pelemahan rupiah belum berdampak signifikan terhadap eksportir sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Bahkan, nilai rupiah sempat menyentuh level Rp 14.710 per dollar AS.

Meski nilai tukar rupiah melemah, ternyata hal ini belum berdampak signifikan terhadap eksportir sawit, salah satu komoditas yang berorientasi ekspor.

Mukti Sardjono Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengatakan, pengaruh pelemahan rupiah terhadap komoditas masih harus terus dipantau.


"Kita lihat dulu. Pelemahan rupiah sejauh mana. Karena eksportir biasanya sudah terikat kontrak. Kalau jangka pendek tentunya akan menguntungkan. Kalau jangka panjang biasanya harga dalam negeri biasanya akan menyesuaikan dengan adanya pelemahan rupiah," ujar Mukti kepada Kontan.co.id, Minggu (2/9).

Menurut Mukti, pelemahan rupiah ini akan menguntungkan eskportir apabila harga crude palm oil (CPO) tidak mengalami penurunan. Dengan begitu, nilai rupiahnya akan semakin banyak.

Sayangnya, saat ini harga CPO dalam beberapa bulan terakhir pun cenderung menurun. Menurut Mukti, inilah penyebab pelemahan rupiah belum berdampak siginifikan saat ini.

"Namun kalau mata uang rupiah terus turun melebihi turunnya harga CPO, apalagi kalau harga CPO bertahan atau bahkan naik, tentunya penerimaan rupiah semakin banyak," tandas Mukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto