JAKARTA. Pemerintah memperkirakan inflasi inti atau core inflation di tahun 2014 bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, inflasi inti telah menangkap dinamika supply and demand dalam ekonomi, salah satunya karena pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, menurutnya, inflasi inti tahun 2014 bisa lebih dari 5%. Dengan demikian, maka potensi realisasi inflasi tahun ini bisa melebar dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. “Core inflation ini masalah suplai secara keseluruhan, bukan hanya pangan,” kata Bambang, Jumat (17/1) di Jakarta. Asal tahu saja, dalam APBN 2014, pemerintah menargetkan inflasi di level 5,5% plus minus 1%. Didalamnya sudah memperhitungkan inflasi inti.
Pelemahan rupiah bisa dorong laju inflasi inti
JAKARTA. Pemerintah memperkirakan inflasi inti atau core inflation di tahun 2014 bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, inflasi inti telah menangkap dinamika supply and demand dalam ekonomi, salah satunya karena pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, menurutnya, inflasi inti tahun 2014 bisa lebih dari 5%. Dengan demikian, maka potensi realisasi inflasi tahun ini bisa melebar dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. “Core inflation ini masalah suplai secara keseluruhan, bukan hanya pangan,” kata Bambang, Jumat (17/1) di Jakarta. Asal tahu saja, dalam APBN 2014, pemerintah menargetkan inflasi di level 5,5% plus minus 1%. Didalamnya sudah memperhitungkan inflasi inti.