Pelemahan rupiah dipicu profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada Selasa (9/1), setelah sepekan terakhir menguat. Analis menilai, aksi profit taking melemahkan rupiah, di tengah dollar AS yang volatil.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,07% ke Rp 13.438 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan, rupiah melemah 0,23% menjadi Rp 13.428 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, investor saat ini sudah ada yang melakukan profit taking setelah rupiah menguat beberapa hari terakhir. Di samping itu, secara umum, dollar AS juga bergerak volatil.


Data non-farm employment change AS Desember turun menjadi 148.000 dari bulan sebelumnya 252.000. "Data tenaga kerja yang buruk membuat nilai dollar AS tertekan di pasar valas," kata Reny.

Menurut Reny, besok, rupiah masih berpeluang menguat. Sentimen pendukung berasal dari cadangan devisa Indonesia yang mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 130,20 miliar. Selain itu, data penjualan ritel Indonesia juga bisa membantu mempertahankan rupiah di tren menguat. Meski, pasar kini masih menantikan data lapangan kerja AS dan pidato pejabat The Fed.

Prediksi Reny, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.395-Rp 13.448 per dollar AS. "Sekarang momentum rupiah masih di tren menguat, pelemahan yang terjadi tidak terlalu signifikan, sedikit naik turun karena aksi profit taking," kata Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini