KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi memberikan dampak signifikan bagi sektor industri manufaktur di Indonesia. Bhima Yudhistira Adhinegara Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), menilai bahwa pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya produksi di industri manufaktur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi daya saing harga jual produk. “Pelemahan rupiah membuat biaya bahan baku dan impor menjadi lebih mahal. Ini berdampak pada kenaikan harga jual barang, yang akan lebih sulit diterima oleh konsumen, terutama di sektor industri yang berorientasi pada pasar domestik. Daya beli masyarakat juga semakin tertekan, mengingat inflasi dan harga barang yang terus naik,” ujar Bhima kepada KONTAN, Rabu (18/12).
Pelemahan Rupiah Hambat Daya Saing Industri Manufaktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi memberikan dampak signifikan bagi sektor industri manufaktur di Indonesia. Bhima Yudhistira Adhinegara Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), menilai bahwa pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya produksi di industri manufaktur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi daya saing harga jual produk. “Pelemahan rupiah membuat biaya bahan baku dan impor menjadi lebih mahal. Ini berdampak pada kenaikan harga jual barang, yang akan lebih sulit diterima oleh konsumen, terutama di sektor industri yang berorientasi pada pasar domestik. Daya beli masyarakat juga semakin tertekan, mengingat inflasi dan harga barang yang terus naik,” ujar Bhima kepada KONTAN, Rabu (18/12).