KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan juga volume subsidi yang berpotensi melampaui target diperkirakan akan membebani anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun ini. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan, nilai tukar rupiah memang berpotensi akan lebih tinggi dari asumsi dalam APBN 2023 yakni sebesar Rp 14.800 per dollar AS. Sehingga melemahnya nilai tukar rupiah akan menyebabkan subsidi yang sudah dianggarkan pemerintah berpotensi jebol. “Memang untuk (asumsi) dolarnya kemungkinan akan lebih tinggi dari Rp 14.800 yang di APBN. Nah mungkin dari situ dampaknya akan ada. Mudah-mudahan enggak terlalu besar tapi kenaikan bisa terjadi karena kenaikan kurs,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/10).
Pelemahan Rupiah Hingga Lonjakan Konsumsi Berpotensi Bikin Subsidi Energi Jebol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan juga volume subsidi yang berpotensi melampaui target diperkirakan akan membebani anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun ini. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan, nilai tukar rupiah memang berpotensi akan lebih tinggi dari asumsi dalam APBN 2023 yakni sebesar Rp 14.800 per dollar AS. Sehingga melemahnya nilai tukar rupiah akan menyebabkan subsidi yang sudah dianggarkan pemerintah berpotensi jebol. “Memang untuk (asumsi) dolarnya kemungkinan akan lebih tinggi dari Rp 14.800 yang di APBN. Nah mungkin dari situ dampaknya akan ada. Mudah-mudahan enggak terlalu besar tapi kenaikan bisa terjadi karena kenaikan kurs,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/10).