Pelemahan rupiah ke Rp 14.545 bukan karena reli dollar AS?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertahanan nilai tukar rupiah kembali goyah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Hari ini, Selasa (24/7) nilai tukar mata uang Garuda di pasar spot kembali ditutup melemah 0,44% ke level Rp 14.545 per dollar AS.

Begitu pun dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di Bank Indonesia juga turut melemah 0,6% ke posisi Rp 14.541 per dollar AS. Kemarin, kurs rupiah sempat menguat ke Rp 14.454 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal, menilai, tak seperti biasanya, pelemahan rupiah hari ini tidak dipicu oleh reli dollar. Hingga pukul 17.00 WIB, indeks dollar justru bergerak turun ke level 94,604.


"Sepertinya pelemahan rupiah didukung oleh sentimen risk aversion. Terlihat dari mata uang yen dan harga emas yang tampaknya menguat," ujar Faisyal, Selasa (24/7).

Investor cenderung menghindari risiko seiring dengan meningkatnya ketegangan hubungan antara AS dan Iran pasca Presiden Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani saling berbalas pernyataan keras. Juga, perkembangan hubungan dagang antara AS dan negara-negara lainnya yang terdampak kebijakan proteksionisnya.

"Selain itu, sekarang investor maupun pengusaha Jepang di luar negeri juga mulai kembali membeli ten sebagai antisipasi adanya perubahan kebijakan pembelian obligasi oleh Bank Sentral Jepang (BoJ)," lanjut Faisyal.

Dari sisi domestik, Faisyal menilai belum ada sentimen yang berpengaruh signifikan pada pergerakan rupiah. Hanya saja, ia mengatakan, sentimen ketidakpastian pasar jelang pengumuman calon presiden dan wakil presiden di bulan Agustus nanti akan mulai menekan rupiah.

Pelaku pasar juga tengah menanti pengumuman awal pertumbuhan ekonomi AS sepanjang kuartal-II 2018 yang diproyeksi tumbuh 4,1% qoq pada akhir pekan nanti. Jelang itu, Faisyal memprediksi nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan.

Untuk perdagangan besok, Rabu (25/7), Faisyal memproyeksi rupiah akan kembali melemah terbatas dan bergerak dalam rentang Rp 14.500 - Rp 14.600 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia