Pelemahan rupiah lebih karena sentimen global



JAKARTA. Beberapa hari terakhir, rupiah kembali melemah setelah sempat terjadi penguatan hingga menembus Rp 8.900 per dolar AS. Bagi Bank Indonesia (BI), hal ini bukanlah sesuatu yang aneh.

Gubernur BI terpilih Darmin Nasution mengatakan, pergerakan rupiah tersebut tidak bisa dilepaskan dari sentimen perekonomian global. Setelah sebelumnya sempat menguat, sekarang rupiah kembali mengarah ke Rp 9.000. "Itu lebih banyak karena persoalan perkembangan ekonomi di beberapa negara yang kurang bagus terutama di negara-negara maju," ujarnya usai Shalat Jumat di Mesjid Baitul Ichsan Kompleks Bank Indonesia Jakarta, Jumat (13/8).Tabiat para investor global, ujar Darmin, selalu mencari tempat yang aman ketika menghadapi situasi yang tidak pasti. "Para pemilik dana merasa khawatir menghadapi situasi yang agak aneh. Kalau mereka merasa situasi tidak aman ya mereka pergi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa