Pelemahan rupiah masih akan berlanjut besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal kembali menyeret nilai tukar rupiah. Senin (13/8), rupiah kembali terdampar ke level terendahnya sepanjang tahun ini terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah keok di tengah pekatnya dampak krisis ekonomi Turki yang ikut membebani pasar keuangan dalam negeri.

Mengutip Bloomberg, Senin (13/8), kurs rupiah melemah 0,9% ke level Rp 14.608 per dollar AS. Ini merupakan level terendah rupiah sejak Oktober 2015 lalu.

Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs rupiah melemah lebih dalam lagi, yakni 1,01% ke level Rp 14.583 per dollar AS. Jumat lalu, kurs tengah rupiah masih di posisi Rp 14.437 per dollar AS.


Analis Monex Investindo Futures Faisyal, menilai, depresiasi yang dialami mata uang lira turut menekan laju nilai tukar rupiah. "Apalagi, rupiah juga masih dibebani sentimen solidnya perekonomian AS dan outlook kenaikan suku bunga The Fed pada September nanti," kata Faisyal, Senin (13/8).

Menurut Faisyal, krisis ekonomi Turki yang kian memburuk berpotensi membawa rupiah makin melemah pada perdagangan besok, Selasa (14/8). "Tapi, semoga pelemahan Lira tidak lebih dalam lagi setelah pemerintah Turki mengeluarkan rancangan rencana aksi ekonomi dan Presiden Erdogan mengimbau rakyatnya untuk menjual mata uang asing, terutama dollar AS," ujar Faisyal.

Selain sentimen Turki, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh rilis sejumlah data perekonomian China, antara lain data produksi industri dan investasi aset tetap. Kalau kedua data tersebut dirilis negatif, ada potensi yuan melemah dan menyeret rupiah seiring dengan penguatan dollar.

Proyeksi Faisyal, besok, rupiah masih akan melanjutkan pelemahan dan bergerak dalam rentang Rp 14.550-Rp 14.650 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati