KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) turut mempengaruhi emiten yang memiliki utang jumlah besar dalam dolar AS. Selasa (27/9), mata uang rupiah ditutup di level Rp 15.124 per dolar AS. Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim memaparkan, emiten yang memiliki utang dolar AS akan terbebani oleh kerugian kurs seiring dengan melemahnya rupiah yang tembus Rp 15.000. Dia melihat, beberapa emiten yang berpotensi tertekan akibat adanya utang valas adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mengeluarkan senior notes yang tercatat di Bursa Efek Singapura. Mengutip laporan keuangan semester pertama 2022, APLN mempunyai jumlah liabilitas Rp 18,71 triliun.
Pelemahan Rupiah Menjadi Katalis Negatif bagi Saham Emiten Dengan Utang Dolar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) turut mempengaruhi emiten yang memiliki utang jumlah besar dalam dolar AS. Selasa (27/9), mata uang rupiah ditutup di level Rp 15.124 per dolar AS. Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim memaparkan, emiten yang memiliki utang dolar AS akan terbebani oleh kerugian kurs seiring dengan melemahnya rupiah yang tembus Rp 15.000. Dia melihat, beberapa emiten yang berpotensi tertekan akibat adanya utang valas adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mengeluarkan senior notes yang tercatat di Bursa Efek Singapura. Mengutip laporan keuangan semester pertama 2022, APLN mempunyai jumlah liabilitas Rp 18,71 triliun.