JAKARTA. Bank OCBC NISP mengaku pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang terjadi belakangan ini membuat pertumbuhan kreditnya lebih rendah dibanding ekspektasi awal. Pada semester I-2015, penyaluran kredit bank ini naik 13% menjadi Rp 74,2 triliun. Direktur Utama Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, selain berpengaruh ke jumlah kredit yang disalurkan, pelemahan rupiah juga menyebabkan meningkatnya biaya operasional bank, khususnya yang terkait dengan Teknologi Informasi. Selain itu, dengan melemahnya mata uang garuda ini, menyebakan kinerja debitur mengalami sediki penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Terkait dengan hal ini kami senantiasa memantau kondisi nasabah untuk memastikan nasabah dapat melalui perubahan kondisi eksternal dengan baik,” ujar Parwati kepada KONTAN, Kamis (30/7).
Pelemahan rupiah tekan kredit OCBC NISP
JAKARTA. Bank OCBC NISP mengaku pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang terjadi belakangan ini membuat pertumbuhan kreditnya lebih rendah dibanding ekspektasi awal. Pada semester I-2015, penyaluran kredit bank ini naik 13% menjadi Rp 74,2 triliun. Direktur Utama Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, selain berpengaruh ke jumlah kredit yang disalurkan, pelemahan rupiah juga menyebabkan meningkatnya biaya operasional bank, khususnya yang terkait dengan Teknologi Informasi. Selain itu, dengan melemahnya mata uang garuda ini, menyebakan kinerja debitur mengalami sediki penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Terkait dengan hal ini kami senantiasa memantau kondisi nasabah untuk memastikan nasabah dapat melalui perubahan kondisi eksternal dengan baik,” ujar Parwati kepada KONTAN, Kamis (30/7).