Pelemahan Rupiah Tembus Rp 15.800 di Hadapan Dolar AS pada Perdagangan Kamis (19/10)



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah anjlok hingga menembus kisaran level Rp 15.800 di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (19/10). Langkah Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga hanya sedikit menahan pelemahan rupiah.

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot secara harian melemah 0,54% ke level Rp 15.815 per dolar AS, Kamis (19/10). Rupiah Jisdor BI juga melemah sebesar 0,68% ke level Rp 15.838 per dolar AS yang merupakan pelemahan paling dalam sejak 14 April 2020.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah bergerak melemah sepanjang hari ini akibat tekanan dari sentimen risk off di pasar global. Di satu sisi, sentimen menguatnya data ketenagakerjaan AS mendorong kenaikan probabilitas suku bunga The Fed menjadi 44% dari 33% di tahun ini.


“Tekanan juga datang dari tensi geopolitik yang meningkat akibat serangan Hamas ke Israel,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (19/10).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor di Rp 15.838 Per Dolar AS Hari Ini, Paling Lemah Sejak April 2020

Pengamat Mata Uang Lukman Leong menilai, sentimen risk off pasar yang menekan rupiah dipicu oleh kekhawatiran prospek suku bunga The Fed. Hal itu membawa imbal hasil obligasi AS Tenor 10 Tahun naik mendekati level 5% yang merupakan level tertinggi sejak 2007. Kekhawatiran perkembangan seputar perang Israel-Hamas turut membuat posisi dolar kuat.

Dari domestik, berbagai kebijakan preventif seperti Devisa Hasil Ekspor (DHE) belum bisa berbicara banyak untuk mendukung nilai tukar karena cadangan devisa saat ini digunakan Bank Indonesia (BI) untuk intervensi dan membayar utang pemerintah.

“Namun, langkah BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga tadi sedikit menahan pelemahan rupiah,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (19/10).

Baca Juga: Kurs Rupiah Tumbang ke Posisi Paling Lemah Sejak Covid-19 Masuk Indonesia

Lukman menuturkan, pergerakan rupiah besok akan sangat bergantung pada pidato Powell malam ini. Jika pernyataan bernada hawkish seperti perkiraan, maka rupiah bisa kembali melemah. Sementara keputusan BI mengerek suku bunga hanya sedikit mendukung rupiah.

Senada, Josua melihat potensi pelemahan rupiah akibat sentimen konflik geopolitik yang diperkirakan masih berpengaruh terhadap kondisi global. Tetapi, sentimen perang di timur tengah cenderung lebih terbatas di hari esok.

Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.675 per dolar AS–Rp 15.775 per dolar AS di perdagangan Jumat (20/10). Sedangkan Lukman memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.750 per dolar AS–Rp 15.900 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati