Pelemahan rupiah tipis ke Rp 13.120 per dollar AS



JAKARTA. Setelah berhasil catatkan penguatan yang gemilang di awal pekan, rupiah kembali harus menelan pelemahan.

Di pasar spot, Selasa (12/7) valuasi rupiah terkikis 0,10% ke level Rp 13.120 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia pelemahan rupiah lebih dalam yakni sebesar 0,30% di level Rp 13.151 per dollar AS.

Menurut penjelasan Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk pelemahan tipis yang diderita rupiah lebih disebabkan sentimen positif yang masih menggelayut pasar saham global dan USD. Hal ini terjadi sejak akhir pekan setelah rilis data tenaga kerja sektor non pertanian AS yang positif.


“Selain pasar juga menanti testimoni beberapa pejabat The Fed dan data pembukaan lapangan kerja di AS selama Juni 2016 lalu,” ujar Reny. Nantinya jika kedua faktor tersebut dirilis positif tentu akan semakin menopang penguatan USD yang menyudutkan posisi rupiah.

Tekanan eksternal belum berakhir disitu, pasca Brexit keadaan ekonomi di Eropa masih belum kondusif. Hal ini tentunya memberatkan langkah rupiah, karena semakin dalam euro tertekan, maka pasar semakin mengunggulkan USD.

“Kini pasar menanti setiap sinyal terbaru yang berkaitan sama prospek ekonomi The Fed ke depannya,” tambah Reny. Beban yang datang dari katalis eksternal ini masuk saat pasar domestik tengah minim sentimen setelah libur Hari Raya Idul Fitri selama sepekan terakhir. Otomatis, rupiah kehilangan daya tahan.

Reny menduga pelemahan rupiah masih bisa berlanjut. Hal ini berkaca dari minimnya katalis dalam negeri yang bisa beri dukungan. Serta masih tingginya perhatian pasar akan sentimen yang datang dari AS. “Hanya saja memang pelemahannya pasti terbatas,” tebak Reny.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia