Pelemahan USD Masih Berlanjut



JAKARTA. Nilai tukar mata uang Amerika Serikat (AS) masih melemah terhadap sejumlah mata uang di dunia. Hal ini disebabkan oleh data ekonomi AS yang buruk serta cuaca dingin yang membuat perekonomian negeri Paman Sam melambat.

Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (25/2) pukul 20.00 WIB, pasangan EUR/USD naik tipis 0,09% dari hari sebelumnya menjadi 1,3748. USD juga melemah 0,23% versus JPY ke level 102,27. Namun, USD masih menguat tipis 0,04% terhadap AUD ke 0,9031.

Rilis data ekonomi AS yang buruk menekan USD. Yang terbaru, data Existing Home Sales bulan Januari  2014 sebesar 4,26 juta unit, lebih rendah 5,1% dibandingkan bulan Desember 2013 yang sebesar 4,87 juta unit. Ini menjadi level terendah sejak Juli 2012.


Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menilai, melemahnya USD terhadap EUR disebabkan oleh data perekonomian AS yang melambat.  Musim dingin di AS dikhawatirkan dapat mengganggu kegiatan produksi dan distribusi.

Hal itu memunculkan spekulasi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2014 akan melambat. Sebaliknya fundamental Eropa cukup baik dan memberikan sentimen positif bagi EUR. "EUR/USD masih bergerak sideways hingga akhir pekan depan," ujar Zulfirman.

Analis PT Harvest International Futures Tonny Mariano juga menilai, pelemahan USD terhadap JPY terjadi karena data ekonomi AS yang jelek. Sentimen negatif lebih kuat pada USD. Meskipun ada rilis data jasa pembelian di Jepang yang hasilnya di bawah ekspektasi, JPY masih lebih bertenaga.

Sedangkan, analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, penguatan USD terhadap AUD terjadi karena kenaikan teknikal. Tapi, secara fundamental, mata uang Australia cukup baik dan bisa menopang kinerja AUD ke depan. "Tidak ada fundamental yang negatif dari Aussie. Kalau dari AS, beberapa data ekonominya buruk," kata Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat