Pelemahan yen sukses



JAKARTA. Pemerintah Jepang tampaknya sukses menjalankan program pelemahan nilai tukar. Kurs yen melemah terhadap beberapa mata uang dunia. Data pertumbuhan ekonomi kuartal I/2013 Jepang yang positif sulit menopang pergerakan yen.

Di pasar spot sampai dengan Kamis (16/5) pukul 18.27 WIB pasangan mata uang EUR/JPY menguat 0,24% menjadi 132,0700, pasangan mata uang USD/JPY menguat 0,27% menjadi 102,5300 dibanding hari sebelumnya. Pasangan mata uang AUD/JPY justru melemah 0,43% menjadi 100,7790.

Kantor Kabinet Jepang melaporkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Jepang pada triwulan I tumbuh 0,9%, melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,7%. Pertumbuhan ini, merupakan yang tertinggi sejak kuartal I tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi Jepang 3,5% secara tahunan.


Juni Sutikno, analis Philip Futures Indonesia mengatakan, sebenarnya rilis data tersebut cukup memberi topangan yang kuat bagi yen di sesi perdagangan Kamis pagi. Namun, penguatan tertahan.

Rilis data ekonomi Eropa Kamis sore yang menyatakan bahwa bahwa neraca perdagangan di Eropa bulan Maret surplus € 22,9 miliar, naik dibanding Maret 2012 yang hanya € 6,9 miliar, telah menjadi obat penawar bagi buruknya rilis data pertumbuhan ekonomi beberapa negara Eropa hari sebelumnya. Alhasil, yen kembali tertekan.

Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures, mengatakan, pelemahan yen masih terimbas kebijakan pelonggaran moneter bank sentral Jepang. Tekanan juga datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang menyatakan, prospek perbaikan ekonomi di AS berada di jalur yang benar.

Pernyataan ini memicu optimisme pasar bahwa The Fed akan mempercepat penghentian program stimulus moneter. Dampaknya, dollar AS semakin perkasa terhadap yen.

Ibrahim, analis Harvest International Futures menambahkan, pergerakan yen mendapatkan topangan dari Australia. Penurunan proyeksi pertumbuhan Australia pasca pemangkasan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Australia (RBA) menyamarkan pesona aussie. Kenaikan proyeksi defisit anggaran Australia turut menekan aussie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati