JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia (Panin) harus sedikit bersabar terkait rencana pelepasan 14% saham miliknya di Australia and New Zealand (ANZ) Panin ke ANZ Group Limited senilai Rp 400 miliar. Sebab, hingga kini Bank Indonesia (BI) belum memberikan izin perihal pelepasan saham tersebut. Roosniati Salihin, Wakil Direktur Utama Bank Panin, mengatakan bahwa Bank Panin memang tidak akan tergesa-gesa untuk melepas sahamnya di ANZ Panin. "Kami sudah menjalin kerjasama dengan ANZ sejak 1993 dan tidak ada masalah dalam pelepasan ini. Hanya memang masih dalam proses," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini. Saat ini, pemegang saham ANZ Panin terdiri dari ANZ Banking Group Ltd sebesar 85% dan Bank Panin 15%. Nantinya, jika Bank Panin jadi melepas 7.000 saham atau 14% saham di ANZ Panin, saham miliknya hanya tersisa 1%. Dalam perjanjian, keduanya sepakat untuk menjual sebesar Rp 57.142.857,14 per saham.
Pelepasan 14% saham Panin di ANZ Panin belum direstui
JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia (Panin) harus sedikit bersabar terkait rencana pelepasan 14% saham miliknya di Australia and New Zealand (ANZ) Panin ke ANZ Group Limited senilai Rp 400 miliar. Sebab, hingga kini Bank Indonesia (BI) belum memberikan izin perihal pelepasan saham tersebut. Roosniati Salihin, Wakil Direktur Utama Bank Panin, mengatakan bahwa Bank Panin memang tidak akan tergesa-gesa untuk melepas sahamnya di ANZ Panin. "Kami sudah menjalin kerjasama dengan ANZ sejak 1993 dan tidak ada masalah dalam pelepasan ini. Hanya memang masih dalam proses," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini. Saat ini, pemegang saham ANZ Panin terdiri dari ANZ Banking Group Ltd sebesar 85% dan Bank Panin 15%. Nantinya, jika Bank Panin jadi melepas 7.000 saham atau 14% saham di ANZ Panin, saham miliknya hanya tersisa 1%. Dalam perjanjian, keduanya sepakat untuk menjual sebesar Rp 57.142.857,14 per saham.