Pelindo I kembangkan dua dermaga senilai Rp 196,5 Miliar



JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) akan membangun dan mengembangkan dua dermaga, yaitu dermaga B Pelabuhan Dumai dan dermaga peti kemas di Perawang. Untuk menggarap dua proyek itu, Pelindo I harus mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 196,5 miliar.Direktur Utama Pelindo I, Harry Sutanto mengatakan pengembangan dermaga B pelabuhan Dumai membutuhkan dana sebesar Rp 143,5 miliar sedangkan dermaga peti kemas Pelabuhan Perawang membutuhkan dana sebesar Rp 53 miliar. "Pengembangan itu diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pelayanan bongkar muat di pelabuhan," ungkap Harry, Senin (27/12).Untuk menggarap proyek ini, Pelindo II menggandeng PT Adhi Karya untuk dermaga B di Pelabuhan Dumai dan PT Wijaya Karya Pelabuhan untuk dermaga peti kemas Perawang. Pembangunan di Pelabuhan Dumai dilakukan dengan menambah panjang Dermaga B sebesar 400 meter persegi (m2), hingga menjadi sepanjang 800 m2.Konstruksi akan dimulai awal Februari 2011. Targetnya proyek ini akan selesai dalam waktu 600 hari. Rencananya setelah proyek ini selesai, akan dilakukan penambahan panjang dermaga lagi sepanjang 200 m2 hingga mencapai 1.000 m2.Harry mengatakan pengembangan dermaga di Dumai sangat penting bagi aktifitas bongkar muat komoditas crude palm oil (CPO). Hal ini mengingat Riau merupakan penghasil CPO terbesar di dunia dengan produksi sebesar 7,5 juta ton per tahun. Sedangkan saat ini pelabuhan Dumai hanya mampu melayani sekitar 5,5 juta ton per tahun karena kapasitas yang terbatas.General Manager Pelindo I Cabang Pelabuhan Dumai Zainul Bahri mengatakan selain pengembangan dermaga B, mereka juga akan membangunan fasilitas curah kering meliputi pembangunan sistem conveyor, pembangunan gudang, dan pengadaan alat berat. "Kami juga akan membangun rak jalur pipa di terminal curah cair," kata Zainul.General Manager Pelindo I Cabang Pelabuhan Pekanbaru Praptono mengatakan pembangunan dermaga Peti Kemas merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan Perawang sebagai Terminal Peti Kemas. Saat ini, Perawang menangani aktivitas bongkar muat peti kemas sebanyak 24.000 teus per tahunnya. "Padahal potensi bongkar muat peti kemas di wilayah tersebut mencapai 48.000 teus hingga 72.000 teus setiap tahunnya," ungkap Praptono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini