Pelindo II siap bangun pelabuhan Kalibaru Utara



JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II siap membangun pelabuhan baru di Kalibaru Utara, Jakarta Utara dengan dana Rp 6,2 triliun.Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino menjelaskan pembangunan pelabuhan Kalibaru Utara menjadi bagian pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah jenuh."Rencana ini sudah dibahas di Kantor Kementerian Perekonomian. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok sampai 2018 yang sebelumnya diperkirakan butuh US$ 1,6 miliar atau Rp 14,4 triliun sekarang menjadi Rp 20-22 triliun," kata Lino, Kamis (12/8).Pengembangan pelabuhan kebanggaan warga Jakarta itu dibagi dalam tiga tahap. Tahap I yaitu Pelabuhan Kalibaru Utara butuh dana Rp 6,2 triliun. Sementara tahap II dan III yang membutuhkan dana Rp 13,8 triliun sampai Rp 15,8 triliun akan ditentukan kemudian lokasinya."Pelindo II hanya mampu menyuplai dana Rp 5,3 triliun dari kas. Selebihnya dananya akan dicarikan mitra strategis termasuk untuk tahap II dan III. Bisa dari lembaga keuangan atau perbankan," ujarnya.Pelabuhan Kalibaru Utara ditargetkan bisa beroperasi pada 2015 dengan kapasitas tampung peti kemas 1,62 juta TEUs. Sebelumnya Lino menyebut, jika seluruh rencana pengembangan Tanjung Priok selesai dibangun maka kapasitas tampung peti kemas akan meningkat menjadi 9,5 juta TEUs pada tahun 2020 dari saat ini 4 juta TEUs; sehingga kapal-kapal besar ukuran Suezmax Post Panamax yang berdaya angkut lebih dari 5.000 TEUs pun bisa singgah di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.Sementara Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Suwandi Saputro mengaku instansinya sudah memproses izin prinsip atas pembangunan pelabuhan Kalibaru Utara tersebut. Menurutnya, pemerintah menyetujui rencana BUMN itu karena lokasi pelabuhan sesuai dengan rencana induk kepelabuhanan nasional yang dibuat pemerintah."Kami sedang proses izin prinsipnya. Karena sudah sesuai master plan, pasti mudah disetujui. Untuk akses jalan mana yang digunakan, nanti akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu juga butuh koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta," jelasnya.Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok sudah mendesak untuk dilakukan seiring dengan peningkatan arus petikemas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dimana pada 2030 diperkirakan arus petikemas mencapai 13,4 juta TEUs, sementara itu kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok saat ini baru 4 juta TEUs."Jika pengembangan tahap pertama dilakukan di Kalibaru Utara. Tahap kedua dan ketiga bisa saja dilakukan di Cilamaya Karawang atau di lokasi lain. Intinya disesuaikan dengan master plan yang telah dibuat pemerintah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: