Pelindo III ajak Liverpool kembangkan pelabuhan kapal pesiar



KONTAN.CO.ID - SURABAYA. PT Pelabuhan Indonesia III dan Pemerintah Kota Liverpool, Inggris menjajaki potensi kerja sama pengembangan pelabuhan dengan terminal untuk kapal pesiar.

Pengembangan pelabuhan tersebut merupakan bagian kerjasama sister city antara pemerintah kota Surabaya dan Liverpool. "Kami telah melihat pertumbuhan ekonomi yang fenomenal dari Kota Surabaya yaitu berada di atas rata-rata nasional, tentunya ini tidak terlepas dari bagaimana pengembangan pelabuhan Tanjung Perak yang impresif," ucap Wali Kota Liverpool Joe Anderson dalam keterangan resminya, saat kunjungannya ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (19/3).

Joe Anderson datang bersama wakilnya, Gary Millar, dan Duta Besar Inggris Moazzam Malik. Delegasi Inggris tersebut berdiskusi dengan manajemen Pelindo III yang dipimpin oleh Commercial and Operational Director Mohammad Iqbal dan Engineering and ICT Director Husein Latief.


Februari lalu, Gary Millar telah bertemu CEO Pelindo III Ari Askhara di Surabaya. Ia kembali untuk memastikan undangannya ke Pelindo III, agar dapat hadir pada ajang International Business Festival di Liverpool pada Juni ini.

Sementara itu, Duta Besar Moazzam Malik juga menawarkan kerja sama antara Pelindo III dengan universitas maritim di Liverpool, Liverpool John Moore's University (LJMU).

Husein Latief kemudian menambahkan, bahwa Pelindo III telah memiliki beberapa pegawai lulusan LJMU yang diberangkatkan melalui program beasiswa dari perusahaan. Bahkan, Pelindo III juga sudah memiliki sekitar 100 lulusan master's degree (S2) dari sejumlah kampus dunia di Inggris, Swedia, Belanda, Australia, hingga Korea Selatan.

Pelindo III kini fokus pada penyelesaian pengembangan Terminal Teluk Lamong. Selain itu juga tengah berjalan pembangunan JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate).

"Dan nantinya bersiap untuk membangun Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Pulau Madura," ujar Mohammad Iqbal.

Ia menambahkan Pelindo III mengembangkan Pelabuhan Tanjung Perak dengan konsep Greater Surabaya Metropolitan Port. Kinerja operasional pelabuhan semakin terintegrasi.

"Posisi geografis Surabaya yang strategis sudah terlihat jelas, karena ibaratnya jika ada 10 perusahaan pelayaran nasional, 8 di antaranya berkantor pusat di Surabaya," tutup Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat