Pelindo III berbisnis properti di Tanjung Perak



JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III , terus berbenah. Setelah bekerjasama penambahan suplai listrik di sejumlah pelabuhan kelolaannya dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), badan usaha plat merah itu juga melirik bisnis properti dengan membangun pusat bisnis di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Direktur Utama Pelindo II, Djarwo Surjanto, menyatakan, pembangunan pusat bisnis merupakan bagian dari revitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak. Revitalisasi itu sendiri dilakukan dalam beberapa tahap.

Tahap pertama, meliputi pembangunan terminal baru di Teluk Lamong di atas lahan seluas 300 hektare (ha). Pembangunan pelabuhan ini sudah berjalan sejak tahun lalu dan diharapkan selesai awal 2014. Terminal tersebut memiliki kapasitas bongkar muat peti kemas hingga sebesar 4,5 juta TEUs per tahun.


Terminal Teluk Lamong nantinya akan melengkapi lima terminal yang sudah ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, yakni Zamrud, Mirah, Berlian, Nilam, dan Kalimas.

Nah, rencananya, pusat bisnis itu nantinya akan dibangun di Zamrud dan Kalimas. Zamrud merupakan terminal yang saat berfungsi melayani pengangkutan penumpang dan bongkar muat curah kering. Sedangkan Kalimas pelabuhan kapal kayu.

Rencananya, di dua terminal itu, Pelindo III akan mendirikan perkantoran, apartemen, kafe, serta museum di atas lahan seluas 10 ha hingga 15 ha. Pembangunannya akan dimulai setelah Terminal Teluk Lamong beroperasi. Proyek properti ini diperkirakan rampung dalam waktu setahun.

Sebagian unit apartemen juga bisa dioperasikan sebagai hotel untuk penumpang yang bepergian dengan kapal. "Kami menyasar perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan kepelabuhanan. Saat ini di dekat pelabuhan belum ada kantor, baru ada rumah-rumah yang dijadikan kantor" ungkap Djarwo ketika dihubungi KONTAN, Kamis (6/9).

Humas Pelindo III Edi Prayitno menambahkan, investasi untuk mempercantik Pelabuhan Tanjung Perak diperkirakan mencapai lebih Rp 300 miliar. "Untuk terminal baru saja sudah menghabiskan Rp 101 miliar," ungkapnya. Pelindo III akan menggunakan kas internal.

Sayang, manajemen Pelindo III belum bisa menjelaskan lebih lanjut tentang pusat bisnis yang hendak dibangun, termasuk kemungkinan kerjasama dengan perusahaan lain. "Desain sudah ada, tapi kami mau fokus membangun terminal baru," kilah Edi.

Pelindo III saat ini membawahi 42 pelabuhan di 18 cabangnya. Pelabuhan Tanjung Perak tercatat sebagai pelabuhan paling ramai yang berada di bawah kelolaan Pelindo III.

Kendati demikian Pelindo III terus membenahi pelabuhan lainnya. Salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah. Terminal penumpang pelabuhan ini akan direnovasi mulai akhir bulan ini dengan alokasi anggaran Rp 5 miliar.

Sampai dengan semester I lalu, Pelindo III mencatat telah mengelola 1,9 juta TEUs peti kemas, naik 7% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan dari dan ke pelabuhan yang dikelola Pelindo III mencapai 47 juta ton, meningkat tipis 2%. Namun jumlah penumpang yang menggunakan jasa Pelindo III menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: