Pelindo III kembangkan pelabuhan pariwisata



JAKARTA. Perusahaan pelabuhan pelat merah PT Pelindo III mengincar sektor pariwisata. Perusahaan ini mulai membangun sejumlah pelabuhan Marina untuk bersandar kapal pesiar, seperti Boom Marina Banyuwangi, Gili Mas Marina Lombok, Komodo Marina Labuan Bajo, dan Benoa Marina.

Direktur Utama Pelindo III, Orias Petrus Moedak mengatakan, pengembangan pelabuhan akan memakan waktu berkisar satu hingga dua tahun. "Proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap karena harus melewati pengadaan dan sebagainya," ujar Petrus, Senin (2/1).

Menurut Orias, investasi untuk pengembangan masing-masing pelabuhan bervariasi. Misalnya, untuk pelabuhan Gili Mas Lombok menelan total investasi Rp 1,2 triliun. "Total tersebut termasuk hotel. Untuk pelabuhan lain, akan bergantung proses tender," tutur dia.


Pelindo III juga mengembangkan pelabuhan untuk tujuan wisata seperti di Walikelo, Maumere, Waingapu, Aimere, Larantuka, Adonora, Lembata, Kalabahi atau Alor, Kupang, Rote, Ende, Sabu, Probolinggo, Celukan Bawang, Benoa, Lembar, Badas, Bima dan Banyuwangi.

Di samping itu, Pelindo III juga membangun delapan cruise terminal. Antara lain di Tanjung Puting Taman Nasional di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah; Bull Racing di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur; Celukan Bawang di Pelabuhan Celukan Bawang, Bali; dan Pulau Lombok di Pelabuhan Leembar, Nusa Tenggara Barat.

Lalu, Candi Borobudur di Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah; Gunung Bromo di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Jawa Tengah; Benoa di Pelabuhan Benoa, Bali; serta Komodo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Capex Rp 4,5 triliun

Tahun ini, Pelindo III menganggarkan dana Rp 4,5 triliun untuk belanja modal (capex). Dana tersebut dipenuhi dari fasilitas pinjaman perbankan sebesar Rp 4,5 triliun yang telah diperoleh di tahun 2016. Pinjaman itu guna membiayai rencana pembangunan proyek jangka menengah. Untuk melengkapi fasilitas tersebut, perusahaan ini juga berencana melakukan penawaran obligasi hingga Rp 5 triliun pada semester I-2017.

"Rencana penerbitan obligasi berkisar Rp 2 triliun hingga Rp 5 triliun dan kami menggunakan buku Desember," ujar Orias. Dana itulah yang akan digunakan untuk pembangunan terminal, pengembangan pelabuhan serta pembelian peralatan untuk pelabuhan.

Hingga 2019, perusahaan masih membutuhkan dana guna belanja modal. Pelindo III akan memenuhi kekurangan dana tersebut dari kas. Orias optimistis, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan akan membaik sekitar Rp 3,6 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 yang sekitar Rp 3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini