JAKARTA. Pundi-pundi kas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III baru saja terisi US$ 500 juta. Sumber dananya adlah penerbitan obligasi global pada 25 September 2014 lalu. Perusahaan pengelola pelabuhan plat merah itu memutuskan memakai 50% dana itu untuk mendanai proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong di Gresik Jawa Timur. Bukan tanpa alasan Pelindo III mengalokasikan bagian besar untuk Terminal Teluk Lamong. "Karena sampai saat ini proyek Teluk Lamong adalah proyek terbesar yang sedang kami kerjakan," kata Yon Irawan, Sekretaris Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, kepada KONTAN, Jumat (3/10). Asal tahu saja, pembangunan Terminal Teluk Lamong bakal menghabiskan biaya investasi Rp 8 triliun. Pelindo III merancang, kelak Terminal akan memiliki kapasitas 777.600 petikemas 20 kaki atau twenty-foot equivalent units (TEUs). Komposisinya, terminal petikemas domestik 342.144 TEUs dan terminal petikemas internasional 435.456 TEUs.
Pelindo III pakai 50% obligasi untuk Teluk Lamong
JAKARTA. Pundi-pundi kas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III baru saja terisi US$ 500 juta. Sumber dananya adlah penerbitan obligasi global pada 25 September 2014 lalu. Perusahaan pengelola pelabuhan plat merah itu memutuskan memakai 50% dana itu untuk mendanai proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong di Gresik Jawa Timur. Bukan tanpa alasan Pelindo III mengalokasikan bagian besar untuk Terminal Teluk Lamong. "Karena sampai saat ini proyek Teluk Lamong adalah proyek terbesar yang sedang kami kerjakan," kata Yon Irawan, Sekretaris Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, kepada KONTAN, Jumat (3/10). Asal tahu saja, pembangunan Terminal Teluk Lamong bakal menghabiskan biaya investasi Rp 8 triliun. Pelindo III merancang, kelak Terminal akan memiliki kapasitas 777.600 petikemas 20 kaki atau twenty-foot equivalent units (TEUs). Komposisinya, terminal petikemas domestik 342.144 TEUs dan terminal petikemas internasional 435.456 TEUs.