JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2 triliun untuk penataan pelabuhan. Rencanananya, di Tanjung Perak dan beberapa pelabuhan lainnya akan dilakukan penataan terminal atau “Dedicated Terminal”.Terminal di pelabuhan akan ditata sesuai dengan kegiatannya, seperti handling terminal peti kemas, terminal curah cair, terminal curah kering dan terminal general cargo. "Termasuk proses pembangunan Terminal Teluk Lamong yang sedang digarap dan diharapkan akan dapat beroperasi pada tahun 2013 nanti," ujar Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto.Penataan terminal harus dilakukan lantaran volume bongkar muat peti kemas di Tanjung perak mengalami kenaikan. "Di Pelabuhan Tanjung Perak volume barang meningkat 33% per tahun," ujarnya lagiPada 2009 volume peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang awalnya mencapai 2,27 juta twenty foot equivalent units (TEUs) pada 2010 naik menjadi 3,03 juta TEus.Edi menerangkan, manajemen Pelindo III ke depan akan mengembangkan layanan bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan yang dikelola BUMN itu khususnya di kawasan Indonesia Timur."Beberapa pelabuhan yang akan dikembangkan layanan peti kemas yang berada di Nusa Tenggara Timur yaitu Maumere dan Waingapu, sedangkan yang berada di Nusa Tenggara Barat yaitu Lembar di Lombok dan Badas di Sumbawa," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pelindo III siapkan Rp 2 triliun untuk penataan terminal di pelabuhan
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2 triliun untuk penataan pelabuhan. Rencanananya, di Tanjung Perak dan beberapa pelabuhan lainnya akan dilakukan penataan terminal atau “Dedicated Terminal”.Terminal di pelabuhan akan ditata sesuai dengan kegiatannya, seperti handling terminal peti kemas, terminal curah cair, terminal curah kering dan terminal general cargo. "Termasuk proses pembangunan Terminal Teluk Lamong yang sedang digarap dan diharapkan akan dapat beroperasi pada tahun 2013 nanti," ujar Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto.Penataan terminal harus dilakukan lantaran volume bongkar muat peti kemas di Tanjung perak mengalami kenaikan. "Di Pelabuhan Tanjung Perak volume barang meningkat 33% per tahun," ujarnya lagiPada 2009 volume peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang awalnya mencapai 2,27 juta twenty foot equivalent units (TEUs) pada 2010 naik menjadi 3,03 juta TEus.Edi menerangkan, manajemen Pelindo III ke depan akan mengembangkan layanan bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan yang dikelola BUMN itu khususnya di kawasan Indonesia Timur."Beberapa pelabuhan yang akan dikembangkan layanan peti kemas yang berada di Nusa Tenggara Timur yaitu Maumere dan Waingapu, sedangkan yang berada di Nusa Tenggara Barat yaitu Lembar di Lombok dan Badas di Sumbawa," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News