Pelindo III tandatangani kontrak senilai Rp 1,2 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III menandatangani tiga kontrak terkait proyek pembangunan infrastruktur di sektor maritim. Nilai ketiga kontrak tersebut lebih dari Rp 1,2 triliun. Pembangunan proyek tersebut merupakan bagian dari rencana investasi Pelindo IIIĀ  pada tahun 2018 sebesar Rp 12 triliun.

Pelindo III menggandeng dua perusahaan BUMN lainnya seperti PT Wika Gedung dan PT Pembangunan Perumahan (PP) serta kontraktor proyek maritim asal Belanda, Van Oord. Proyek yang digarap di tiga pelabuhan, yakni Tanjung Perak di Surabaya, Benoa di Bali dan Gili Mas Lembar di Lombok.

"Kontrak senilai Rp 1,2 triliun ini mendukung rencana ekspansi bisnis di bidang pengembangan infrastruktur layanan kapal pesiar," ucap CEO Pelindo III, Ari Askhara dalam keterangan resminya. Kontrak tersebut juga diklaim sebagai langkah Pelindo III melakukan diversifikasi bisnis di bidang properti.


Terminal baru di Pelabuhan Gili Mas Lembar, Lombok ini akan didesain dengan kedalaman mencapai -14 meter low water spring (LWS) atau di bawah permukaan air. Kedalaman tersebut memungkinkan kapal peti kemas dan cruise berkapasitas 4.000-5.000 penumpang dapat disambut langsung di dermaga. Sebelumnya, pelabuhan Gili Mas Lembar hanya memiliki kedalaman -6 meter LWS.

Wika Gedung akan mengerjakan desain dan pembangunan dermaga kapal pesiar dan dermaga peti kemas di Terminal Gili Mas, yang merupakan pengembangan Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Van Oord akan mendukung revitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa Bali.

Sejumlah proyek lainnya siap digarap Pelindo III tahun 2018, antara lain, pembangunan flyover di Teluk Lamong, Gresik, perpanjangan dermaga pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, peninggian dermaga di terminal Peti Kemas Semarang, pembangunan perluasan kontainer yard hingga peresmian kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan atau Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Pelindo III mencatatkan realisasi laba bersih unaudited tahun 2017 sebesar Rp 2,013 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat