Pelindo III targetkan JIIPE beroperasi tahun ini



SURABAYA PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menargetkan "Java Integrated Industrial and Port Estate" (JIIPE) atau pembangun kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2016.

"Pembangunan kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan atau JIIPE diharapkan bisa beroperasi pada tahun ini," kata Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Pelindo III Husein Latief dalam Seminar Bisnis Pelabuhan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan JIIPE seluas kurang lebih 3.000 hektare tersebut akan ada beberapa perusahaan yang berproduksi dengan mendatangkan bahan baku secara langsung masuk ke pelabuhan, lalu mengekspor hasil produksi mereka melalui pelabuhan itu juga.


"Nantinya biaya logistik akan lebih efisien karena berdampak pada menurunnya biaya pengangkutan. Selama ini jarak yang harus ditempuh dari tempat produksi ke pelabuhan saat ini terpisah cukup jauh, sehingga membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.

Para pengusaha, lanjutnya, dapat menyisihkan biaya angkut yang selama ini menjadi permasalahannya. Jika itu terjadi, selisih biaya tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan hasil produksi sehingga jumlah ekspor bisa meningkat dan cadangan devisa juga meningkat.

Di sisi lain, Ketua DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Jatim Steven H. Lasawengen menambahkan Pelindo III sudah mulai memperbaiki diri, terlihat dari pembangunan infrastruktur logistik, seperti Terminal Teluk Lamong dan JIIPE.

"Terminal Teluk Lamong dan JIIPE nantinya dapat menjadi hub-port arus logistik nasional. Keunggulan kedalaman atau draf dan kecanggihan alat bongkar muat, serta secara geografis karena berlokasi di tengah-tengah Nusantara, semakin menguatkan infrastruktur pelabuhan yang dikelola Pelindo III," jelasnya.

Ia berharap dengan infrastruktur yang akan segera dioperasikan tersebut bisa mendukung peningkatan produktivitas pengusaha, sehingga dapat menekan logistic cost nasional serta Pelindo III dapat lebih mengoptimalkan lagi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang sudah selesai direvitalisasi.

"Alur pelayaran yang kini selebar 150 meter dengan kedalaman -13 meter LWS tersebut akan mengakomodasi kapal-kapal besar berukuran 5.000 TEUs dapat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak. Ini akan meningkatkan efisiensi biaya logistik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan