KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai tahap lanjutan dari aksi korporasi pasca merger Pelindo yaitu melakukan restrukturisasi BUMN Pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan pengalihan saham atau inbreng anak perusahaan pada kluster Logistik dan Pengembangan Hinterland kepada PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland pada Selasa (1/3) lalu. Setelah empat subholding melewati proses inbreng saham, tahapan restrukturisasi Pelindo akan dilanjutkan dengan pemurnian bisnis anak dan cucu perusahaan Pelindo di masing-masing kluster. Acara penandatanganan akta dan dokumen pengalihan saham (Inbreng) dihadiri dan ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Pelindo, Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik, serta lima anak perusahaan yakni Direktur Utama PT Pelindo Logistik Indonesia, Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia, Direktur Utama PT Prima Indonesia Logistik, Direktur Utama PT Nusantara Terminal Services, dan Direktur Utama PT Prima Pengembangan Kawasan.
“Dengan proses inbreng saham ini, maka SPSL akan menjadi business owners, sedangkan business operations menjadi tanggung jawab anak-anak perusahaannya sebagaimana masterplan yang telah ditetapkan, kata Wakil Direktur Utama Pelindo Hambra dikutip dari siaran pers di situs Kementerian BUMN, Rabu (2/3).
Baca Juga: Pelindo Inbreng Saham Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland Perlu diingat juga bahwa, Pelindo telah menetapkan value creation yang ditargetkan cukup tinggi, oleh karena itu Hambra berharap SPSL dapat memperhatikan value creation yang menjadi tanggungjawab bersama ini. Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Marsetio turut mengapresiasi kerja keras direksi dan manajemen Pelindo untuk mengejar target restrukturisasi ini. Ia mengajak Pelindo untuk membuktikan kepada publik bahwa perusahaan ini mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan. "Kita semua juga menanti kerja keras dan komitmen manajemen SPSL dalam memberikan inovasi-inovasi dan pemenuhan target. Saya yakin ini semua dapat tercapai jika kita punya niat dan kemauan bersama,” ungkapnya. Ke depannya, proses inbreng saham ini diproyeksikan mampu meningkatkan kompetensi inti dan spesialisasi SPSL di bidang logistik dan pengembangan hinterland yang lebih mumpuni sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi Pelindo serta mewujudkan aspirasi stakeholders pada bisnis logistik dan pengembangan hinterland. Pelaksanaan inbreng subholding logistik dan pengembangan hinterland bukan hanya sekadar memindahkan kepemilikan saham, melainkan suatu strategi untuk menciptakan model bisnis Pelindo yang lebih fokus dan seamless yang pada akhirnya memberikan nilai tambah baik kepada Pelindo itu sendiri maupun ekosistemnya. "Dengan demikian, tujuan penggabungan Pelindo baik itu peningkatan konektivitas, menciptakan layanan logistik yang terintegrasi, kontribusi dalam penurunan biaya logistik nasional, dan hal pendukung lainnya dapat dicapai secara efektif,” ujar Desty Arlaini, Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN. Desty menambahkan, SPSL harus menjadikan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan pelaku industri logistik sebagai inisiatif prioritas agar mampu mewujudkan keunggulan pelayanan di rantai logistik dan menjadi solusi bagi permasalahan logistik nasional.
Baca Juga: Beroperasi Agustus 2022, Dirut KAI Tinjau Progres Pembangunan LRT Jabodebek Dalam prosesi peresmian akta pengalihan saham (inbreng) anak perusahaan Pelindo kepada SPSL pada Selasa lalu turut disaksikan oleh Desty Arlaini Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, Komisaris Utama Pelindo, Laksamana TNI (Purn.) Marsetio, Dewan Komisaris Pelindo, Dewan Direksi Pelindo, Dewan Komisaris dan Direksi SPSL, serta Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan yang menjadi anggota kluster logistik dan pengembangan hinterland. Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono berharap SPSL bisa menjadi ujung tombak Pelindo karena entitas SPSL jauh lebih fleksibel dibandingkan subholding lainnya, sehingga SPSL dapat menjawab apa yang Pelindo harapkan. "Nantinya, SPSL dapat mengimplementasikan ekspansi vertikal maupun horizontal serta mampu menjadi pintu masuk bagi subholding yang lain,” imbuh dia. Pada kesempatan ini, Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha menambahkan bahwa menjadi penyedia solusi terbaik untuk integrasi ekosistem logistik merupakan visi dari SPSL yang akan diwujudkan melalui inisiatif strategis yang selanjutnya diharapkan mampu memberikan value creation dan financial uplift bagi Grup Pelindo. Dalam keberadaannya, Subholding Pelindo ini memiliki tiga tugas utama, yakni menentukan kebijakan layanan pelabuhan sesuai lini bisnisnya yang selaras dengan kebijakan strategi Pelindo, menjalankan kuasa dan tugas operasional dari Pelindo, serta sebagai revenue generator. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi