Pelindo kembangkan kawasan industri di Sumatera



JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (PeIindo) I rupanya tidak hanya mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara. Perusahaan pelat merah itu ternyata juga mulai mengembangkan proyek kawasan industri sebagai pelengkap pelabuhan yang sedang dibangunnya itu. Rencananya akan ada lahan seluas 3000 hektar di sekitar pelabuhan Kuala Tanjung yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri.

Muhammad Eriansyah, Asisten Humas PT Pelindo I mengatakan pengembangan kawasan industri tersebut tidak akan dilakukan sekaligus melainkan terbagi dalam beberapa bagian. Sejauh ini perusahaan pelat merah itu sudah melakukan penandantanganan nota kesepahaman dengan 2 perusahaan untuk mengelola area seluas 2000 hektar.

Adapun rinciannya lahan 1000 hektar pertama rencananya akan dikembangkan bersama dengan PT Perusahaan Pemborong Bangunan, Niaga dan Industri Moeis. Kemudian lahan kedua seluas 1000 hektar dikerja samakan dengan sesama perusahaan pelat merah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).


“Kalau sisanya 1000 hektar saat ini masih masih dalam tahapan pembicaraan dengan beberapa investor,” kata Eriansyah kepada Kontan, kemarin (6/2).

Namun meski sudah menjalin kesepakatan dengan beberapa mitranya, tetapi hingga kini Pelindo I masih belum bisa memastikan kawasan industri seperti apa yang akan dibangunnya di kawasan tersebut. Saat ini pihak Pelindo mengaku masih melakukan penyusunan konsep pengembangan. Menurut Eriansyah tidak tertutup kemungkinan, kedua belah pihak akan membentuk anak perusahaan patungan.

Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri merupakan salah satu pelabuhan besar yang ditargetkan untuk bisa menyokong proyek tol laut yang tengah disiapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Rencananya pelabuhan ini akan dibangun dalam 2 tahapan yaitu tahap pertama pembangunan terminal curah kering dan terminal curah cair dan tahap kedua pembangunan terminal kontainer. Pembangunan tahap pertama ditargetkan bisa rampung pada tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fransiska Firlana