KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca mencatatkan diri di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2017, PT Pelita Samudera Shipping Tbk memacu bisnis pengangkutan komoditas. Semula, perusahaan ini hanya melayani jasa pengangkutan batubara. Mulai tahun 2018 mereka berencana melebarkan layanan hingga pengangkutan minyak sawit. Buntut rencana bisnis itu, Pelita Samudera merencanakan belanja kapal khusus minyak sawit. "Angkutan
palm oil itu
vessel, spesifikasinya berbeda dengan kapal angkutan batubara. Jadi perlu kapal baru," ujar Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk saat dihubungi KONTAN, Jumat (5/1). Sejauh ini, belum ketahuan jumlah kapal angkutan minyak sawit yang akan Pelita Samudera beli. Manajemen perusahaan ini bilang, jumlah belanja kapal bakal diketahui pada saat diversifikasi bisnis terealisasi.
Hingga kini, Pelita Samudera masih harus mematangkan rencana merambah layanan pengangkutan minyak sawit. Perusahaan berkode saham PSSI di Bursa Efek Indonesia tersebut masih dalam tahap
feasibility study alias studi kelayakan bisnis. Yang terang, Pelita Samudera sudah menyediakan sumber dana. Sedianya, tahun ini mereka mengalokasikan dana belanja modal atawa
capital expenditure (capex) tahun 2018 sebesar US$ 23 juta. Namun tak cuma untuk belanja kapal angkutan minyak sawit, alokasi capex tahun 2018 juga untuk belanja kapal angkutan batubara. Ekspansi sejalan dengan proyeksi harga batubara yang masih akan mendaki tahun ini. Mereka tak ingin melewatkan begitu saja kesempatan tersebut. Dalam berbelanja kapal, Pelita Samudera mempertimbangakan harga. Adapun target penambahan kapal angkutan batubara pada tahun ini sebanyak lima set kapal tongkang (
barge) dan kapal tunda (
tugboat). "Tetapi sebenarnya sudah ada satu yang dibeli agak awal bulan lalu jadi semuanya karena harga," terang Imelda. Informasi saja, bertepatan dengan tanggal tercatat di papan BEI tahun lalu, Pelita Samudera mengabarkan pembelian kapal tunda baru senilai Rp 8,5 miliar. Perusahaan ini juga membeli dua unit kapal tunda dan kapal tongkang ukuran 330
feet senilai Rp 41,5 miliar. Belanja kapal tersebut menggunakan kas internal. Kapal tongkang Pelita Samudera ada beberapa ukuran. Yakni 300
feet dengan kapasitas angkut 7.500 metrik ton dan 330
feetdengan kapasitas angkut 9.500 metrik ton. Selain kapal tunda dan kapal tongkang, perusahaan perkapalan ini memiliki armada
floating loading facilities dan
floating crane. Kontrak baru Sambil menyiapkan rencana diversifikasi bisnis dan belanja kapal, Pelita Samudera akan memburu kontrak baru. Ada sekitar 16 kontrak baru yang tengah mereka ikuti. Belasan kontrak itu berupa pemindahmuatan batubara menggunakan
floating loading facilities, dan order pengangkatan batubara menggunakan kapal tunda dan kapal tongkang. Kontrak paling baru Pelita Samudera dari PT Jembayan Muarabara pada 3 Januari 2018 kemarin. Kontrak senilai US$ 18 juta tersebut berupa pengangkutan batubara dengan garansi volume minimum 2 juta metrik ton per tahun. "Ini kontrak tiga tahun, jadi kami ikut tender lagi dan menang tapi klien eksisting," tutur Imelda.
Jembayan Muarabara merupakan perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut bagian Sakari Resources Group. Kontrak Jembayan Muarabara bakal meningkatkan utilitas atau tingkat keterpakaian muatan kapal Pelita Samudera. Kalau menurut catatan internal mereka, utilitas kapal per Desember 2017 sudah mencapai 96%. Meski telah membeberkan sejumlah rencana bisnis, Pelita Samudera belum bersedia mengungkapkan target kinerja 2018 Mereka hanya menyatakan optimistis bisa mencetak kinerja lebih baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini