KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyelesaikan transaksi divestasi fasilitas muatan apung atau floating loading facility (FLF) “Ratu Barito” seiring dengan serah terima secara fisik unit ini di galangan kapal di Cilegon, Banten pada 23 September 2018 silam. Sebagai catatan, transaksi divestasi aset ini, yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 September 2018. Divestasi aset ini bernilai sekitar US$ 12 juta atau setara dengan sekitar Rp 196 miliar (asumsi nilai tukar Rp14,892/dollar AS). Aset telah dijual ke PT Maritim Barito Perkasa. Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PSSI mengatakan, setelah divestasi FLF “Ratu Barito”, PSSI kini memiliki dan mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 set kapal tunda dan tongkang, 3 unit FLF, 1 unit Floating Crane (FC), dan 1 unit Mother Vessel (MV) kelas Handymax dengan total kapasitas angkut dan kargo sebesar 468 ribu dead weight ton (dwt)
Pelita Samudera (PSSI) tuntaskan divestasi aset senilai US$ 12 juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyelesaikan transaksi divestasi fasilitas muatan apung atau floating loading facility (FLF) “Ratu Barito” seiring dengan serah terima secara fisik unit ini di galangan kapal di Cilegon, Banten pada 23 September 2018 silam. Sebagai catatan, transaksi divestasi aset ini, yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 September 2018. Divestasi aset ini bernilai sekitar US$ 12 juta atau setara dengan sekitar Rp 196 miliar (asumsi nilai tukar Rp14,892/dollar AS). Aset telah dijual ke PT Maritim Barito Perkasa. Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PSSI mengatakan, setelah divestasi FLF “Ratu Barito”, PSSI kini memiliki dan mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 set kapal tunda dan tongkang, 3 unit FLF, 1 unit Floating Crane (FC), dan 1 unit Mother Vessel (MV) kelas Handymax dengan total kapasitas angkut dan kargo sebesar 468 ribu dead weight ton (dwt)