Pelita Samudera Shipping (PSSI) dorong diversifikasi pengangkutan non-batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melancarkan sejumlah strategi untuk meningkatkan bisnis dan kinerjanya. Pada 2021, emiten penyedia jasa logistik transportasi laut untuk pengangkutan batubara dan mineral ini membidik pertumbuhan pendapatan 15%-20% dibandingkan capaian tahun lalu.

Hingga periode semester pertama 2021, PSSI mampu mendongkrak kinerja. Guna memuluskan target sampai tutup tahun, Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Alex Ibarat menyampaikan, PSSI melanjutkan sejumlah strategi pada semester kedua ini.

"Kami diversifikasi bisnis ke pengangkutan non-batubara, ekspansi lebih luas ke pasar internasional dan optimalisasi aset," kata Irawan kepada Kontan, Minggu (22/8).


Pengangkutan batubara memang menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan PSSI dengan menyumbang sekitar 80%. Oleh sebab itu, tren meroketnya harga batubara dalam beberapa bulan terakhir menjadi katalis positif yang mengangkat kinerja PSSI.

Baca Juga: Kinerja moncer pada semester I, ini target Pelita Samudera (PSSI) sampai akhir tahun

Tak mau hanya bertumpu pada satu komoditas saja, PSSI pun gencar melakukan ekspansi ke komoditas mineral seperti nikel, bauksit,  alumina, tembaga konsentrat, semen, klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.

Saat ini, layanan PSSI menjangkau pengangkutan ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara yakni Singapura, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Selain itu juga ke China, Jepang, Hongkong, dan Taiwan.

Di samping diversifikasi dari sisi komoditas yang diangkut, PSSI juga melebarkan pasar internasional. "Kami sedang menjajaki Rusia dan negara-negara Arab di teluk Persia," ungkap Iriawan.

Selain diversifikasi bisnsi non-batubara dan ekspansi lebih luas ke pasar internasional, PSSI juga melancarkan strategi optimalisasi aset dan ekspansi armada. Untuk menopang target bisnisnya, PSSI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$ 21 juta yang utamanya ditujukan untuk melakukan ekspansi armada.

Pada kuartal pertama, PSSI sudah menambah dua kapal tunda. "Rencananya akan tambah satu kapal curah besar (MV)," sambung Irawan.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis industri baja ke depannya akan jauh lebih baik.

Asal tahu saja, saat ini pendapatan PSSI disumbang oleh jasa pengangkutan yang berasal dari  kapal tunda dan tongkang (TNB), kapal curah besar (MV/bulk carrier), dan fasilitas muatan apung (floating loading facility/freight crane).

Pada semester pertama 2021, PSSI mengantongi pendapatan usaha senilai US$ 45,65 juta. Tumbuh 28,51% dibandingkan pendapatan usaha PSSI per Juni 2020 yang sebesar US$ 35,52 juta.

Meski ada kenaikan dari sisi beban, namun PSSI bisa mengantongi laba bersih periode berjalan senilai US$ 7,25 juta. Meroket 149,14% dibandingkan laba bersih periode berjalan Semester I-2020 yang senilai US$ 2,91 juta.

Selanjutnya: Kinerja moncer, laba bersih Tunas Lampung Baru (TBLA) naik 21,58% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi