KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping (PSSI) mengalokasikan belanja modal untuk tahun 2021 sebesar US$ 21 juta. Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat menjelaskan, PSSI merencanakan penambahan 1 unit MV kelas Supramax dan kapal-kapal tunda dan tongkang, untuk terus mengeksplorasi potensi pasar logistik baru termasuk non-batubara. Di samping strategi diversifikasi komoditas angkut, sambungnya, pasar batubara masih akan menjadi fokus karena masih memiliki prospek sangat baik di masa depan, dengan target sekitar 70% - 80% di batubara. Kemampuan Perseroan untuk tetap menghasilkan keuntungan, serta terjaganya rasio utang yang kecil menjadi catatan prestasi tersendiri. “Walaupun menurun seperti industri lain pada umumnya. Tetapi Perseroan tetap memperoleh keuntungan bersih yang cukup baik dalam situasi sulit di tahun 2020 dengan cash cost yang stabil dan marjin Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) di 35%, kinerja yang sama dengan tahun 2019,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Senin (1/3).
Pelita Samudera Shipping (PSSI) siapkan cepx US$ 21 juta, untuk apa saja?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping (PSSI) mengalokasikan belanja modal untuk tahun 2021 sebesar US$ 21 juta. Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat menjelaskan, PSSI merencanakan penambahan 1 unit MV kelas Supramax dan kapal-kapal tunda dan tongkang, untuk terus mengeksplorasi potensi pasar logistik baru termasuk non-batubara. Di samping strategi diversifikasi komoditas angkut, sambungnya, pasar batubara masih akan menjadi fokus karena masih memiliki prospek sangat baik di masa depan, dengan target sekitar 70% - 80% di batubara. Kemampuan Perseroan untuk tetap menghasilkan keuntungan, serta terjaganya rasio utang yang kecil menjadi catatan prestasi tersendiri. “Walaupun menurun seperti industri lain pada umumnya. Tetapi Perseroan tetap memperoleh keuntungan bersih yang cukup baik dalam situasi sulit di tahun 2020 dengan cash cost yang stabil dan marjin Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) di 35%, kinerja yang sama dengan tahun 2019,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Senin (1/3).