Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) terbitkan saham baru demi pembelian kapal



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan investor menerbitkan saham baru sebagai bagian dari penyelesaian pembelian kapal, Senin (16/9).

RUPSLB yang berlangsung di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta ini, selaras dengan rencana ekspansi emiten menambah satu kapal kargo curah (motor vessel, MV) sebagai bentuk ekspansi. Dengan langkah ini, PSSI akan memiliki enam unit MV.

Baca Juga: Pelita Samudera (PSSI) kembali raih kontrak jangka panjang senilai US$ 12 juta


"Kami fokus berinvestasi di kapal, karena kebutuhan akan batubara serta pembangunan smelter serta powerplant meningkat di masa depan. Di sisi lain, kapal-kapal yang ada di Indonesia rata-rata sudah terlalu tua, makanya kami memilih investasi di kapal," ujar Harry Chan, Commercial and Operation Director PSSI, Senin (16/9).

Harga pembelian kapal MV kelas handysize keluaran 2009 ini, menelan biaya sebesar US$ 7,525 juta. Pihak penjual kapal yang digandeng PSSI adalah Convivial Navigation Co. Pte. Ltd., dari Singapura. Sementara ketentuan pembayaran kapal dilakukan dengan skema, sebanyak 20% akan dibayar tunai dan sisanya sebesar 80% akan dibayar dengan saham PSSI.

PSSI sendiri akan menerbitkan saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 402,688 juta atau sebesar 8% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang diusulkan, telah dihargai akan diterbitkan dengan harga minimum Rp 211 per saham.

Baca Juga: Pendapatan naik 16%, laba Pelita Samudera (PSSI) hanya meningkat 3%

"Kami saat ini masih menetapkan finalisasi penetapan harga premium untuk penetapan harga saat ini. Pelaksanaannya sendiri berjalan tahun ini sesuai dengan aturan OJK," tutup Harry.

Harry melanjutkan, pihaknya masih belum berencana mengeluarkan pinjaman berbentuk obligasi atau pinjaman bank karena telah dirasa cukup dengan aksi penerbitan saham ini. Dengan langkah yang dinilai konservatif oleh perseroan, pihaknya masih akan melakukan eksplorasi pinjaman di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini