Pelita Samudera siapkan US$ 40 juta untuk capex tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) pada tahun depan akan mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 40 juta. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari alokasi belanja modal tahun ini yang akan menghabiskan US$ 20 juta hingga US$ 29 juta.

Adi Hartadi, Head of Investor Relation PSSI menyampaikan, alokasi US$ 40 juta merupakan alokasi minimal, jumlah tersebut masih berpotensi lebih tinggi bila iklim perekonomian kondusif. Sebanyak 50%-60% dari jumlah tersebut akan digunakan untuk pembelian kapal induk, 30% untuk pembelian kapal barge dan tongkat dan sisanya untuk maintenance capex.

“Harga kapal induk kelas Hadymax ini kisarannya US$ 9 juta hingga US$ 10 juta. Kalau situasinya kondusif tahun depan, kami akan tambah satu-dua kapal induk lagi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12).


Asal tahu saja, pada bulan ini perusahaan juga menambah satu kapal induk atau mother vessel dan kapal tunda yang akan datang paling lambat pada Januari 2019. Saat ini, hampir seluruh kapal miliknya sudah terkontrak, jadi kontrak baru akan difokuskan untuk armada-armada yang baru didatangkan.

Mother vessel ini kami harapkan transaksinya selesai pertengahan bulan ini, ada re-flaging itu diharapkan selesai dan paling lambat Januari 2019 sudah bisa delivery,” lanjutnya.

Harry Chan, Direktur Komersial dan Operasi PSSI menambahkan bahwa saat ini hampir seluruh armadanya terutilisasi dengan banyak. Sebanyak 80% di antaranya sudah terkontrak dengan jangka waktu panjang, sedangkan sisanya pengangkutan di pasar spot.

“Kami tetapi optimistis, walaupun harga batubara agak turun tetapi itu tetap lebih baik dibandingkan tahun 2016 lalu jadi penambang masih punya keuntungan lebih,” katanya.

Seperti diketahui, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun depan di level 25% hingga 30% dengan margin laba bersih inti sekitar 10% hingga 12%. Menurutnya, dengan kontrak yang sudah didapatkan saat ini, perusahaan yakin target tersebut bakal terealisasi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia