Pelni berlakukan karcis yang lebih tipis



JAKARTA. Mulai bulan Desember ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mulai memberlakukan karcis baru yang lebih tipis dari biasanya. Perusahaan pelayaran pelat merah itu berusaha melakukan penghematan beban operasional dengan memangkas ketebalan tiket yang dijualnya kepada penumpang.

"Ini usaha lain untuk menekan cost, biaya tiket kita coba kurangi," kata Direktur Utama PT Pelni Persero, Sulistyo Wimbo kepada KONTAN, Senin (15/12).

Menurutnya, dengan memangkas ketebatalan tiket yang semula 4 lembar menjadi 1 lembar biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih hemat tetapi kualitas tetap terjaga. Pencetakan tiket baru itu dilakukan oleh Perum Peruri. Rencananya tiket model baru itu akan mulai diperkenalkan secara bertahap ke masyakat mulai bulan ini hingga Februari 2015.


Selain menyiapkan tiket baru, dibulan ini perseroan juga tengah menyiapkan angkutan liburan Natal dan Tahun Baru. Sekertaris Perusahaan PT Pelni Persero, Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya sudah melakukan rerouting dan reschedule kapal di ruas tertentu. Rencananya periode khusus tersebut akan dilayani mulai 15 Desember 2014 sampai dengan 15 Januari 2015.

"Pada tanggal 20, 23, dan 28 Desember 2014, KM Kelud akan berlayar bolak-balik antara Batam dan Belawan di Medan. Kemudian pada arus balik dari Medan ke Batam pada tanggal 4 dan 6 Januari 2015," paparnya.

Menurutnya rute tersebut dipilih karena tahun lalu kenaikan yang terjadi di ruas tersebut cukup banyak yaitu dari 11.230 penumpang pada 2012 bertambah menjadi 17.729 penumpang pada 2013. Kata Yahya, perseroan memilih untuk melakukan antisipasi dengan melakukan perubahan rute atas kapal tersebut.

Rute lain yang diantisipasi mengalami kenaikan jumlah penumpang selama periode mudik Natal antara lain Kupang, Bitung, Ambon, Sorong, Manokwari, Biak, Nabire dan Jayapura. Khusus KM Labobar yang biasanya melayari rute Manokwari-Sorong-Makassar, untuk tanggal 21 Desember akan menyinggahi Ambon guna mengantisipasi lonjakan penumpang dari Sorong yang menuju Ambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia