Pelni bidik pertumbuhan bisnis return kargo hingga 40% melalui proyek tol laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan mulai menjalankan program tol laut tahun ini sebagai bagian dari penugasan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Perseroan pun membidik pertumbuhan return kargo hingga 40%. Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2015, Pelni sudah mulai terlibat dalam proyek - proyek tol laut. Pada tahun ini, perusahaan pelat merah ini kembali mendapat tugas untuk menjalankan program serupa. Harry Boediarto Soemarto, Direktur Utama Pelni mengatakan, pihaknya bakal mengoperasikan tujuh unit kapal pada tahun ini dalam program tersebut.

"Ada tujuh kapal, enam kapal kontainer, lalu satunya kapal kargo," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/1). Adapun, Pelni mendapat penugasan untuk mengembangkan tol laut di enam trayek yang akan dimulai pada akhir pekan ini, yakni trayek T2 (Tanjung Priok - Tanjung Batu - Belinyu - Tarempa - Natuna - Midal - Serasan - Tanjung Priok), trayek T4 (Tanjung Perak - Makassar - Tahuna - Tanjung Perak), trayek T6 (Tanjung Perak - Tidore - Morotai (Daruba) - Tanjung Perak), trayek T13 (Tanjung Perak - Kalabahi - Moa - Rote - Sabu - Tanjung Perak), trayek T14 (Tanjung Perak - Larantuka - Adonara (Terong) - Lewoleba - Tanjung Perak), dan trayek T15 (Tanjung Perak - Kisar - Namrole - Tanjung Perak). Melalui proyek ini, lanjut Dwi, Pelni menargetkan pertumbuhan bisnis kargo mencapai sekitar 30% hingga 40%. "Justru target pertumbuhan, tadinya return kargo 20% diharapkan tahun ini lebih meningkat, bisa 30% hingga 40%," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina