Pelni dapat berkah penugasan transportasi negara



JAKARTA. Tahun 2016 menjadi tahun berkah bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Perusahaan pelat merah ini mendapatkan beberapa penugasan dari pemerintah. Di antaranya pelayaran perintis, kapal ternak, serta program tol laut. 

Tak heran bila Pelni kali ini berani mematok pendapatan mereka melonjak  58,54% dari 2015 yang tercatat Rp 4,1 triliun. "Tahun ini, target pendapatan sekitar Rp 5,6 triliun," ucap Elfien Guntoro, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) ke KONTAN, Jumat (29/1).

Tak hanya itu, Elfien mematok pertumbuhan laba melesat 67,52%. Perusahaan yang baru mulai meraup untung pada 2014 ini berharap bisa meraup laba Rp 164 miliar pada tahun ini atau naik dari pencapaian Rp 97,9 miliar pada 2015. 


Pelni mendapatkan mandat mengoperasikan 46 kapal perintis. Awalnya, Pelni mendapat jatah mengoperasikan 52 kapal perintis dengan nilai subsidi Rp 574 miliar. Tapi Pelni baru bisa mengoperasikan 46 kapal. "Sampai Minggu (31/1), masih ada lima  sampai enam kapal masih dalam perbaikan sehingga belum bisa beroperasi," paparnya

Order lain adalah proyek mengoperasikan kapal ternak di bawah kendali Kementerian Pertanian. Sejatinya, Pelni bakal mengoperasikan lima kapal ternak, tapi saat ini baru satu kapal ternak milik pemerintah yang beroperasi, yakni Camara Nusantara. 

Nilai proyek kapal ternak ini cukup menggiurkan. Untuk menjalankan satu kapal ternak ini, pemerintah memberi subsidi Rp 770 miliar. 

Pelni sendiri sudah mengoperasikan Camara Nusantara pada 25 Januari 2016 lalu dari Cirebon dengan muatan pakan ternak dan kebutuhan lainnya. Kapal ini menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil 300 ekor sapi, kemudian berlayar menuju Waingapu, Sumba, NTT mengangkut 200 ekor sapi. "Nanti ada (sapi) yang diturunkan di Jakarta dan di Cirebon," ucapnya.

Yang terakhir adalah penugasan tol laut. Perusahaan ini mendapat tugas mengoperasikan enam kapal barang untuk berlayar ke enam rute yang telah ditentukan. Pemerintah memberikan subsidi Rp 257 miliar untuk melaksanakan penugasan tersebut. Keenam rute ini rencananya menuju ke kawasan Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan