Pelni ingin dongkrak bisnis logistik



SUKABUMI. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) bakal mengoptimalkan bisnis angkutan logistik mulai tahun depan. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini akan menambah enam kapal angkutan untuk mengoptimalkan bisnis tersebut.  

Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Pelni menyebut  meski kontribusi bisnis dari tol laut belum optimal, pihaknya bakal terus ekspansi di angkutan logistik. "Kontribusi tol laut untuk Pelni belum begitu besar, karena baru mulai Mei 2016 dengan enam trayek yang dijalani," kata Elfien, Sabtu (3/12) di sela-sela acara media gathering Pelni.

Menurut Direktur Komersial PT Pelni, Harry Boediarto, bisnis angkutan logistik tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini. Perusahaan ini pun menargetkan pertumbuhan bisnis logistik dapat tumbuh 8%  di tahun depan lewat tambahan armada.


Pertengahan bulan ini, Pelni akan menerima tambahan satu kapal bekas dari Turki senilai Rp 63,4 miliar. Kapal ini punya kapasitas angkut 350 petikemas 20 kaki. Dengan dana Rp 500 miliar yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN), Pelni akan menambah lima kapal bekas dengan masa pakai maksimal sepuluh tahun. "Kalah beli baru butuh waktu pembuatan minimal dua tahun," jelasnya.

Sambil menunggu tambahan armada datang, Pelni berencana menyewa tiga kapal angkutan petikemas dari pihak lokal. Langkah ini untuk mengoptimalkan proyek tol laut.

Selain tambahan armada, Pelni awal tahun depan bersiap menjalin  kerjasama dengan operator logistik asal Denmark yakni Maersk Line. Lewat kerjasama tersebut, Pelni akan membawa angkutan kontainer Maersk Line dari luar negeri yang singgah di Jakarta menuju ke daerah lain yang ada di Indonesia. Sebaliknya, barang ekspor dari daerah bisa lewat Pelni. Kemudian perusahaan ini akan membawanya ke Jakarta dan Maerks Line yang membawa ke luar negeri.

Adapun tahun ini, Pelni menargetkan pendapatan Rp 4,5 triliun dengan rincian kontribusi sekitar 89,6% dari angkutan penumpang, 8,9% angkutan barang, dan 1,5% dari angkutan wisata.  Sedangkan laba diproyeksi bisa menyentuh Rp 200 miliar di akhir tahun ini.

Tahun depan, Pelni menargetkan pendapatan hingga Rp 5,5 triliun. "Tahun 2017 kami optimistis naik," harap Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon